KOTOMONO.CO – Siti Habibah. Biasa dipanggil Bii oleh pembaca karyanya. Saat ini Bii menempuh pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, FKIP, Jurusan Pendidikan Sosiologi. Dirinya aktif menulis di wattpad sejak akhir 2020. Ezaquel merupakan sebuah novel yang karyanya diangkat dari tulisan-tulisan di wattpad dan novel ini adalah karya keduanya yang berhasil terbit setelah Althario. Bertemakan persahabatan, kekeluargaan, dan percintaan. Ezaquel berhasil menarik banyak minat pembaca.
Kisahnya yang menceritakan seorang remaja bernama Ezaquel Brilliano Khalis Aryuda, seorang remaja pintar, berprestasi, most wanted di sekolahnya, dan sekaligus pemimpin strategi digengnya, Egryon. Hidup Eza sangat bahagia karna memiliki keluarga harmonis yang sangat sayang padanya dan juga teman-teman satu gengnya itu.
Sampai akhirnya Eza bertemu dengan gadis cantik dan cerewet bernama Aurin Enjelika Ayudia, yang merupakan anak dari teman kedua orang tuanya. Tanpa sepengetahuan mereka berdua, ternyata kedua orangtua remaja itu sudah memiliki rencana pertunangan antara Eza dan Aurin.
BACA JUGA: Menambah Wawasan Tentang Islam Dengan Buku Journey To The Light Karya Uttiek M. Panji Astuti
Eza yang awalnya terganggu dengan adanya Aurin akhirnya mulai penasaran dan jatuh cinta pada gadis itu. Sampai-sampai Eza siap merelakan nyawanya untuk melindungi Aurin seorang. Namun, sedikit demi sedikit masalah pun datang dikehidupan Eza. Eza yang bernotabe pemimpin strategi perang Egryon sering sekali mendapat ancaman akan kehidupannya.
Mengetahui kelemahan terbesar Eza adalah Aurin, akhirnya lawan pun menjadikan Aurin sebagai sasarannya. Sampai pada saat Aurin yang memiliki sindrom putri tidur itu terbangun dari tidur panjangnya, ia diculik oleh seseorang yang sudah Eza curigai belakangan ini. Digta, sahabat Eza yang melihat kejadian itu bergegas menghubungi Eza. Lalu keduanya sama-sama mencari keberadaan Aurin dan tidak lupa mengirimkan sinyal bahaya untuk Egryon.
Eza terkejut benar saja orang yang ia curigai selama ini adalah adiknya sendiri, Kafa. Walaupun kafa bukanlah adik kandungnya, Eza tetap tulus menyayangi Kafa. Kafa yang mengetahui bahwa ayahnya dulu diseret ke penjara oleh ayahnya Aurin masih menyimpan dendam yang besar.
BACA JUGA: Resensi Novel “Lapar” Karya Knut Hamsun
Bagaikan orang yang kesetanan Kafa menyerang Eza dan Digta karena telah menggaggu keinginan membalaskan dendamnya pada Aurin. Karena kedatangan Digta saat itu lebih awal dari Eza, Digta lah orang kedua yang mendapat serangan Kafa setelah Aurin. Takdir sedang tidak berpihak pada Digta, dirinya diserang Kafa habis-habisan yang membuatnya tersungkur di tanah terbaring lemah. Sama halnya dengan Digta, Eza pun tidak bisa melawan Kafa yang sedang dipenuhi amarah itu.
Disisi lain Althar dan anggota Egryon lainnya sedang dikelabui oleh musuh yang berbeda. Tanpa mereka sadari ternyata mereka melupakan panggilan sinyal bahaya yang dikirim oleh Eza dan Digta. Hingga akhirnya Egryon pun datang terlambat. Kehadiran mereka disambut dengan mendapati kedua temannya sudah terbaring lemah dan juga Aurin yang sedang disekap. Tanpa pikir panjang para anggota Egryon langsung berpencar mencari keberadaan Kafa yang kabur dan menyelamatkan ketiga temannya itu.
Egryon mendapat kabar duka, Digta telah dipanggil yang maha kuasa. Satu-satunya harapan mereka sekarang adalah Eza. Kafa sendiri, dinyatakan polisi telah bunuh diri setelah kejadian itu. Lama semua orang menunggu, terbangunlah Eza dari tidur panjangnya dengan sambutan air mata penuh bahagia. Aurin selalu menjaga Eza sampai lelaki itu benar-benar pulih. Eza bahagia karena hidupnya lebih berwarna bersama Aurin sekarang, namun Eza juga merasa sedih yang luar biasa karena kehilangan sahabat dan adiknya.
BACA JUGA: Gay & HIV, Sudut Pandang Anyar dari The Poz Says Ok
Buku Ezaquel ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Percintaan Eza dan Aurin pun dirasa tidak berlebihan. Ceritanya yang berhasil membawa perasaan pembaca, dapat menjadi nilai lebih untuk novel ini. Pembaca dapat dibuat menangis dan emosi pada akhir cerita. Namun, ada beberapa bagian cerita yang dirasa cukup kasar jika dibaca oleh anak-anak. Seperti tawuran, penculikan, dan lainnya.
Sebagai pembaca saya merekomendasikan buku Ezaquel ini untuk dibaca para remaja. Saya yakin pasti buku Ezaquel ini tidak akan membosankan. Namun, hal ini hanya untuk usia di atas 15 tahun. Karena tidak semua bacaan layak dibaca untuk anak-anak. Pesan saya kita harus menjadi orang yang bijak dalam memilih buku bacaan. Buku dapat memberi kita banyak manfaat, maka kita harus bijak dalam menggunakannya.