KOTOMONO.CO – Adaptasi Daya Tarik Wisata dengan membatasi jumlah kunjungan dan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan daya tawar pada pengunjung.
Pandemi covid 19 telah berjalan sejak Maret tahun lalu, memberi efek signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Salah satu wisata yang terdampak yakni Desa Wisata Pandansari. Area ini terletak sekitar 15 km sebelah barat alun-alun Kabupaten Batang. Selain River Tubing yang menjadi favorit pengunjung, outbound kids untuk anak TK dan SD juga mengagumkan dalam keramaian, saking antusiasnya berbagai lembaga pendidikan membawa anak didiknya bermain sambil belajar di wisata yang hanya berjarak 30 meter dari Pasar Pandansari ini.
Hal itu terjadi sebelum Pandemi Corona melanda Indonesia. Pengelola Wisata Aminudin AP, saat berbincang melalui pesan singkat mengatakan terjadi penurunan sekitar 80% di mana pangsa pasar wisatawan lokal berasal dari lembaga pendidikan dari PAUD/TK hingga SLTA, termasuk instansi pemerintah dan swasta.
“Untuk kunjungan hampir semua provinsi di Jawa pernah berkunjung ke Deswita (Desa Wisata) Pandansari. Malah pada liburan panjang tahun 2019 beberapa kali dikunjungi wisatawan mancanegara,” tutur Aminudin yang juga Ketua KOPAL ETOM.
BACA JUGA: Tempat Wisata Keluarga Agrowisata Kebun Teh Pagilaran Batang
Sani, Anggota Kopal ETOM, menyebutkan selama pandemi wisata ditutup akibat adanya imbauan pemerintah mengenai pembatasan sosial berskala besar dan kini PPKM Mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Sambil menunggu situasi kembali normal, pihak pengelola wisata akhirnya memutuskan memperbaiki infrastruktur yang ada untuk meningkatkan daya tawar pada pengunjung. “Hampir satu tahun kami tutup dari September hingga perkiraan September 2021 kontrak proyek selesai. Meliputi renovasi bendungan, talud dan perbaikan jalan,” ujar Sani.
“Untuk tahun ini paket utama river tubing belum bisa buka dikarenakan adanya proyek perbaikan benduk induk kumpang Krompeng dan perbaikan saluran induk kupang yang digunakan sebagai jalur pengarungan river tubing,” imbuh Aminudin.
Namun, ada pengecualian selama libur lebaran dalam waktu satu minggu river tubing bisa jalan. “Sebab proyek yang tengah berjalan juga masih libur, insyaAllah buka sampai H+7,” tutur Aminudin dan Sani kompak. Selain river tubing semua paket berjalan normal.
Dalam surat edaran yang diterima pengelola Desa Wisata (Deswita) Pandansari yang berasal dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah juga terdapat beberapa poin yang perlu ditaati untuk antisipasi dan pengendalian wisatawan pada daya tarik wisata menghadapi Libur Idul Fitri 1442 H.
BACA JUGA: Batang Punya Wisata Petik Jeruk, Cocok Bagi Keluarga
Diantaranya surat edaran yang bertanggal pada 4 Mei 2021 lalu itu berisi, pertama, mengenai edukasi serta sosialisasi terhadap kepatuhan protokol kesehatan yang meliputi menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, dan menjauhi kerumunan. Kedua, melakukan pembatasan jumlah kunjungan maksimal 30% dari kapasitas normal, membatasi jam operasional sesuai kebijakan PPKM Mikro dan melakukan sterilisasi Daya Tarik Wisata menggunakan cairan disinfektan secara berkala. Ketiga, apabila terdapat Daya Tarik Wisata yang melanggar peraturan tersebut, maka direkomendasikan penutupan sementara selama 3 (tiga) hari oleh Pemerintah setempat.

Pengelola wisata juga telah menyiapkan slogan dan imbauan dengan tema Jogo Plesiran Tetep Maskeran, dengan membatasi kunjungan dan menggiatkan protokol kesehatan.
Untuk menyambut wisatawan yang akan berkunjung, pihak KOPAL ETOM tengah melakukan kegiatan bersih-bersih, menyiapkan alat-alat yang akan digunakan, dan survey jalur. “Selain itu, kami mematuhi protokol kesehatan dengan mempersiapkan tempat cuci tangan dan untuk mengecek suhu badan,” sebut Sani.
Dalam kondisi normal menanggapi edaran itu, Aminudin mengatakan untuk River Tubing mampu menampung sekitar 150 orang, sementara outbound area maksimal sekitar 500 orang. Itu artinya, Desa Wisata (Deswita) Pandansari hanya menerima pengunjung maksimal sekitar 45 orang untuk River Tubing dan maksimal sekitar 150 orang untuk wisata outbound area yang meliputi game edukatif, tanam padi, tubing trip 2km, flying fox, wall climbing, tangkap ikan, naik prau, susur kali yang menjadi pilihan untuk dikunjungi.
BACA JUGA: 31 Daftar Tempat Wisata Batang Favorit dan Populer
Paket Outbound Kids ini terbagi untuk golongan PAUD/TK dan SD/MI yang masing-masing minimal 20 anak dan berbiaya 50ribu hingga 60ribu tiap anaknya. Sementara paket outbound untuk golongan remaja dan dewasa dengan minimal 15 orang dibanderol harga 60ribu per orangnya. Paket river tubing minimal 5 orang ini berbiaya 60 ribu tiap orangnya. Adapun paket lainnya yakni paket camping 150ribu per orang dengan minimum 20 orang. Paket hiking cubi dengan minimal 20 orang dan 100ribu per orang.

Dalam paket hiking, yang menarik rupanya menggabungkan dua desa, yaitu Desa Wisata (Deswita) Pandansari, Kab. Batang dan Desa Purbo Kab. Pekalongan. Trek perjalanan yang merentang sekitar 25 km ini dimulai dari basecamp Deswita naik pajero (panas jobo jero) atau mobil pick up menuju Desa Purbo dilanjutkan hiking menyusuri pepohonan pinus sampai ke curug bidadari.
“Kita KOPAL ETOM (Kelompok Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem) yang merintis Deswita Pandansari bekerjasama dengan Pemerintah Kab. Batang melalui Dinas Pariwisata siap mendukung Jogo Plesiran. Sedangkan PLN mendukung melalui program CSR PLN Peduli memberikan dukungan perapatan yang standar keamanannya, seperti water tube, kendaraan, pendopo, dan upgrading para fasilitator outbound,” pungkas Aminudin.