Mencintai angin harus menjadi siut.
Mencintai air harus menjadi ricik.
Mencintai gunung harus menjadi terjal.
Mencintai api harus menjadi jilat.
Mencintai cakrawala harus menebas jarak.
Mencintaimu harus menjadi aku.
KOTOMONO.CO – Begitulah sajak yang tertuang dalam bait puisi Hujan Bulan Juni, milik alm. Sapardi Djoko Damono. Bait-bait yang seketika menjadi relevan dengan salah satu karakter dalam drama korea Hospital Playlist bernama Chu Min-ha.
Perempuan itu merupakan residen bedah di departemen Obstetri Ginekologi rumah sakit Yulje, yang sejak episode pertama sudah menaruh hati pada Yang Seok-young, dokter utama sekaligus profesornya di bedah obstetri ginekologi. Sayang saja, selama episode pertama sampai akhir, bahkan sampai pada season dua yang hampir tamat ini, perasaan Min-ha masih belum berbalas.
Boleh saya katakan, Min-ha adalah karakter yang sempurna. Dia pribadi periang dan humble, terbukti dengan dikenalnya Min-ha di departemen lain, apalagi jika ia sedang bersama Lee Ik-jun, duo humble ini akan menjelma jadi manusia super lucu juga menyenangkan.
Soal pekerjaan, Mih-a sangat profesional. Pernah ada satu scene, dimana dia mem-backup semua pekerjaan dari partner-nya, jaga malam berhari-hari, ya meskipun harus ngomel dahulu, tapi dia tetap on fire dalam tugasnya. Pernah juga ia harus menghadapi pasien yang cerewet, yang tiap saat minta ditengok, sekalipun badan remuk karena padatnya pekerjaan, sebagai dokter, dia selalu profesional.
Bahkan kata dr. Yang, sapaan dari Yang Seok-young, Min-ha itu orangnya sangat bertanggung jawab, dia juga tidak malu untuk mengakui kesalahan dan selalu bertekad tidak akan mengulanginya lagi.
Sebagai seorang dokter, sosok Min-ha tidak perlu diragukan. Sebagai seorang pribadi, selain periang dan mudah mencairkan suasana, dia juga pantang menyerah serta berani. Bagaimana tidak, sekalipun di season pertama cintanya ditolak, namun tak menyurutkan minatnya untuk tetap mengejar dr. Yang.
BACA JUGA: Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan
Sebagai seorang senior di departemennya, Min-ha sangat peduli. Dia mengajari Hong-do, dokter magang Rumah Sakit Yulje sebelum masuk meja operasi. Dia bahkan memberi support waktu si dokter magang melakukan kesalahan dengan menaruh makanan di atas meja bersama sebuah catatan kecil yang bertuliskan, aku lebih parah waktu magang. Tertanda: Chuchu. Manis sekali bukan?
Chu Min-ha seolah ingin menegaskan bahwa salah tidak apa-apa, asal dikemudian hari kesalahan itu bisa menjadi pelajaran untuk lebih baik lagi. Toh namanya manusia tidak pernah lepas dari kesalahan. Bedanya hanya pada apakah dia mau belajar atau tetap membiarkan.
Sebagai seorang sahabat, Min-ha sangat pengertian. Sewaktu Gyeo-ul, karib sekaligus residen departemen bedah umum sedang ditimpa masalah, Min-ha tak memaksa untuk bercerita, dia hanya memijit pundak Gyeo-ul sambil berkata, “Semangat Gyeo-ul, kerjamu sudah bagus. Meskipun aku tidak tau masalahmu, tapi semua pasti akan berakhir. Jika butuh tempat cerita, hubungi aku kapan saja.” Kadang tidak semua sahabat bisa sepengertian itu.
Sebagai seorang anak, Min-ha sangat berbakti dan sayang dengan orang tuanya. Dia bahkan mengajukan pinjaman uang demi bisa merenovasi penginapan yang dikelola oleh keluarganya di kaki Gunung Seorak, agar penginapan tersebut semakin ramai.
Karakter dan kepribadian yang dibawakan Min-ha, lantas bakal membuat kita berpikir, Min-ha ini sempurna sekali untuk dijadikan girlcrush. Bayangkan saja dapat pasangan seperti Min-ha, pasti setiap hari hidup terasa bak musim semi, berbunga-bunga. Namun kembali lagi, sesempurna apapun tokoh Min-ha, soal perjalanan cinta, dia terseok-seok, ibarat sedang naik sepeda, jalannya seperti jalan desa yang tak terjangkau infrastruktur pemda. Perlu setangguh karang di tengah lautan dan setabah hujan di bulan Juni kalau kata alm. Sapardi.
BACA JUGA: BTS Putuskan Hiatus, Rasa-rasanya Seakan Bubar Alon-alon
Tapi tenang saja, di akhir episode sepuluh, nampaknya dr. Yang sudah menunjukan sinyal positif untuk Min-ha, dia mengajak Min-ha makan bersama akhir pekan nanti. Saya yakin sekali, dr. Yang diam-diam sudah menaruh cinta pada Min-ha. Dia terlalu sering tersenyum atau tertawa ketika melihat tingkah Min-ha yang lucu.
Jika kemudian dr. Yang mencintai Min-ha, maka usai sudah perjuangan selama ber-episode lalu. Cara Min-ha mengejar dr. Yang yang elegan, ditambah dia tetap menjadi Min-ha dengan segala kelebihan dan kekurangannya berhasil membuat dr. Yang menyadari perasaan dia.
Dan benar memang, untuk mencintai seseorang, kamu tidak perlu menjadi seseorang, cukuplah menjadi dirimu sendiri. Dalam mengejar dia yang kita suka, barangkali kita perlu belajar pada sosok Chu Min-ha. Akhir kata, mari kawal kapal mereka sampai berlayar mengarungi samudera.