KOTOMONO.CO – Pekalongan syurganya kuliner, banyak sekali kuliner-kuliner enak dan unik dari Kota kecil ini. Mulai dari kelas resto sampai emperan trotoar yang bikin nagih. Sebut saja Sego Megono dan Tauto atau Pindang Tetel. Tapi kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu makanan khas dari wilayah Pekalongan yakni Pedoyo. Bisa dibilang ini adalah bernostalgia dengan jajanan zaman kecil dulu.

Sobat cintapekalongan sudah kenal Pedoyo ?

Jika belum, maka izinkan saya berbagi ulasan sedikit mengenai salah satu cemilan favorit saya waktu masih SD/TPQ.

Pedoyo adalah jajan dari timun yang direbus atau bisa juga timun yang masih segar kemudian dicocol pakai sambal yang terbuat racikan dari terasi, garam, dan cabai alias lombok. Meski bukan jajanan mewah, tapi Pedoyo mantab untuk disantab. Rasa lembut dan segar dari Ketimun yang direbus dipadukan dengan sambal yang lezat bikin sensasi luas biasa dalam mulut kita. Tapi hati-hati, terkadang jika salah memilih bahan ketimun maka kita akan menyantap Pedoyo yang pahit sepahit masa lalu dengan si dia, etdah :D

Asin, Pedas, Segar dan lembut semua menyatu dalam satu gigitan kita. Jajanan Pedoyo ini bisa kita temukan pada pedagang warung di kampung-kampung atau yang keliling. Tapi sayang, semakin hari semakin berubahnya zaman apalagi di perkotaan kita akan kesulitan menemukan jajanan murah meriah ini.
Jajanan Pedoyo ini cocok untuk di jambal langsung ataupun untuk lauk dengan nasi di siang hari. Biasanya Jajanan Pedoyo ini populer di daerah Batang, Pekalongan dan sekitarnya

Baca : Sejarah Gedung Bakorwil Pekalongan

Belum ada ketentuan pasti mengenai asal muasal jajanan pedoyo ini, namun menurut generasi 90an jajanan inilah yang dekat dengan mereka pagi atau sore bersama jajanan gemblong, cotot/cetot, colobio dan mie kenyol yang akan coba saya bahas pada kesempatan lainnya.