KOTOMONO.CO – Salah seorang karyawan kebun binatang Serulingmas yang meninggal dunia ketika sedang membersihkan kandang harimau, Minggu (17/4/2022) sore.
Karyawan tersebut diketahui bernama Lulut Dwi Prasetyo (35), petugas perawat satwa di Serulingmas Zoo. Direktur Serulingmas Zoo Banjarnegara, Lulut Yekti Adi saat ditemui di rumah duka membenarkan terjadinya kecelakaan kerja pada salah satu perawat satwa di kebun binatang tersebut.
“Iya benar telah terjadi kecelakaan kerja salah satu perawat satwa, yang mengakibatkan korban mengalami luka hingga meninggal dunia,” ujarnya, Minggu, (17/4/2022) seperti dikutip dari Jateng.suara.com.
Sebelumnya, korban sempat dibawa rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Hj Anna Lasmanah Banjarnegara untuk mendapatkan menanganan. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan
Keluarga Ungkap Ada Luka di Leher
Pihak keluarga mengungkap korban mengalami luka di sekitar leher dan punggungnya. Lulut Dwi Prasetyo terluka lalu nyawanya tak tertolong saat membersihkan kandang harimau.
BACA JUGA: Akibat Bos Besar Jenguk Ade Armando, Warganet Ramai-ramai Serukan Boikot Mustika Ratu
“Lukanya di sekitar leher, di bagian belakang juga di atas punggung,” ujar ayah korban, Sulaedi saat ditemui di rumah duka di Desa Merden, Minggu (17/4/2022) seperti dikutip dari detikcom.
Sulaedi menyebut anaknya sudah bekerja sebagai perawat satwa sejak tahun 2015 atau sudah sekitar 7 tahun. Tugas perawat satwa itu di antaranya membersihkan dan memberi makan hewan, termasuk harimau.
“Sudah sejak 2015 merawat satwa, terutama ya itu harimau. Mulai dari membersihkan kandang hingga memberi makan,” terangnya.
Sulaedi menyebut Lulut meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih duduk di bangku TK. Dia berharap agar pihak pengelola kebun binatang Serulingmas untuk berbenah, utamanya mementingkan keselamatan perawat satwa buas seperti harimau, buaya, dan lainnya.
“Kami berharap Serulingmas berbenah. Lebih mengutamakan keamanan, agar tidak terjadi lagi, cukup anak kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Film ‘KKN di Desa Penari’ Resmi Umumkan Jadwal Rilis, Ada 2 Versi yang Dihadirkan
Sulaedi memberikan contoh jumlah perawat satwa seperti khususnya harimau, tidak hanya satu atau dua orang tapi berupa tim. Diharapkan dengan adanya tim, maka akan ada yang menjaga ketika perawat lain tengah bertugas.
“Tenaganya tidak cukup satu atau dua. Jadi tidak person tapi tim. Jadi tidak sendiri, ada yang berjaga kalau yang satunya sedang bertugas,” harapnya. (ang)