KOTOMONO.CO – Walau saat ini sudah semakin banyak usaha kecil yang bermunculan, menjalankan bisnis UMKM masih dianggap sebagai pekerjaan yang kurang menguntungkan. Padahal menurut data, keberadaan UMKM salah satu penyumbang terbesar bagi pendapatan Indonesia.
Kemkominfo menyebut hingga Januari 2024, ada sekitar 64,2 juta pegiat UMKM yang berkontribusi sebesar 61% pada PDB Indonesia. Selain itu mereka juga memiliki daya serap tenaga kerja yang sangat tinggi, 97% dari total tenaga kerja Indonesia atau setara 119,6 juta orang.
Kemajuan UMKM Indonesia
Disadari atau tidak, semakin banyak UMKM Indonesia yang terus berkembang. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ini tidak hanya terbatas pada Warmindo atau warung kelontong. Lebih dari itu, UMKM ada di berbagai bidang, mulai dari kuliner, kecantikan, agribisnis dan lain-lain.
Pada bidang kuliner, usaha yang dijalankan bisa berupa warung kopi atau layanan katering. Di bidang fashion bisa dalam bentuk anyaman Noken Papua atau clothing line. Sementara itu ada beberapa jenis usaha lain seperti desain grafis, online shop hingga layanan perbaikan gadget juga bisa disebut bisnis UMKM.
Apalagi saat ini sudah semakin banyak UMKM yang menerapkan sistem digitalisasi. Baik dalam pemasaran produk maupun pada sistem pembayaran. Akses internet yang semakin meluas pun bisa membantu UMKM terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pedesaan.
Dampak UMKM pada Perkembangan Ekonomi Indonesia
Selain berkontribusi besar pada pendapatan negara, dampak UMKM terhadap perkembangan ekonomi Indonesia juga sangat luas. Beberapa contoh yang bisa kita lihat seperti:
1. Penyerapan Tenaga Kerja
Data terbaru menyebut kalau UMKM di Indonesia berhasil menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Ini bukan hanya sekedar angka, tapi kita bisa melihat bahwa usaha kecil sekalipun dapat bersinergi dalam mengurangi tingkat pengangguran.
2. Meningkatkan Pendapatan
Dengan angka penyerapan tenaga kerja yang tinggi, para pegiat UMKM turut membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia. Karena sebuah bisnis tentunya tidak bisa berjalan sendiri, perlu kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga membuka banyak peluang baru.
3. Menghimpun Investasi
Menurut data Kemenkeu, UMKM dapat menghimpun dana investasi hingga 60,4% dari total investasi yang ada di Indonesia.
4. Menjaga Stabilitas Keuangan
Besarnya peran dan pengaruh UMKM lokal juga sangat berdampak pada kestabilan ekonomi Indonesia. Karena usaha-usaha tersebut dipercaya mempunyai ketahanan ekonomi yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi salah satu penopang sistem keuangan serta perekonomian negara.
5. Mengentaskan Kemiskinan
Pertumbuhan UMKM yang semakin subur tentunya tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Sudah banyak bukti bahwa orang-orang yang bergerak di bidang ini dapat memperbaiki kondisi ekonominya. Dengan demikian, diharapkan agar nantinya usaha-usaha tersebut dapat membantu mengurangi serta mengentaskan kemiskinan.
Walau begitu, kemampuan UMKM kita masih terus mengalami berbagai kendala. Salah satu yang paling umum terjadi adalah pengaplikasian teknologi yang masih kurang optimal. Kendala lainnya yang tak kalah penting, yaitu soal pencatatan keuangan.
Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, diharapkan UMKM Indonesia dapat semakin berkembang, dan bisa mengatasi berbagai kendala yang dihadapi saat ini. Sehingga bisnis-bisnis kecil yang bermula dari rumah atau ruko-ruko sederhana bisa terus membesarkan jangkauan mereka.
Belum terlambat untuk mulai membangun usaha dari sekarang. Berbagai permasalahan terkait modal, pemasaran dan pengemasan produk, semuanya sudah dapat diatasi dengan baik. Mengenai ide atau peluang yang ingin dicoba, kembali pada kemampuan dan keterampilan masing-masing dalam mengelolanya.
(*)