Kotomono.co – Kejaksaan Agung Republik Indonesia secara resmi menetapkan Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, sebagai tersangka dalam kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo pada Rabu, 17 Mei. Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus menetapkan status tersangka setelah memeriksa Plate.
“Dalam hal ini, kami dari Dirdik Kejagung telah memanggil kembali saudara JP sebagai saksi untuk kali ketiga. Terdapat cukup bukti yang mengindikasikan bahwa yang bersangkutan diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi pembangunan BTS 4G,” ungkap Kuntadi, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, dalam konferensi pers pada Rabu, 17 Mei.
“Tim penyidik telah meningkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka,” tambahnya.
Sebelumnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat bahwa kerugian keuangan negara akibat kasus BAKTI Kominfo mencapai Rp8 triliun.
“Berdasarkan tindakan yang kami lakukan dan bukti yang kami peroleh, kami menyimpulkan adanya kerugian keuangan negara sebesar Rp8.032.084.133.795,” ujar Muhammad Yusuf Ateh, Kepala BPKP, dalam konferensi pers di Gedung Kejagung pada Senin, 15 Mei.
Yusuf menyatakan bahwa perhitungan kerugian keuangan negara tersebut dilakukan berdasarkan hasil audit penggunaan dana BAKTI Kominfo.
Selain itu, BPKP juga telah melakukan klarifikasi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan pengamatan fisik terhadap aset-aset yang dimiliki oleh BAKTI Kominfo.
“Kerugian keuangan negara ini terdiri dari tiga aspek, yaitu biaya untuk kegiatan penyusunan kajian pendukung, peningkatan harga, dan pembayaran untuk BTS yang belum dibangun,” jelasnya.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah Anang Achmad Latif, Direktur Utama BAKTI Kominfo.
Sementara itu, tersangka lainnya adalah Galubang Menak, Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Yohan Suryanto, Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020, Mukti Ali, Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, dan Irwan Hermawan, Komisaris PT Solitech Media Sinergy.
Proyek pembangunan menara BTS 4G BAKTI Kominfo dilakukan untuk memberikan pelayanan digital di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Dalam perencanaannya, Kominfo berencana membangun 4.200 menara BTS di berbagai wilayah Indonesia. Namun, para tersangka terbukti melakukan pelanggaran hukum dengan melakukan rekayasa dan mempengaruhi proses lelang proyek tersebut.

Surya Paloh Panggil Elite NasDem
Buntut ditetapkannya Johny Plate sebagai tersangka, Surya Paloh memanggil elite NasDem. Willy Aditya, Ketua DPP NasDem, dipanggil oleh Surya Paloh segera setelah itu. Mereka bertemu untuk membicarakan reaksi atas penetapan Plate sebagai tersangka.
“Dalam panggilan tadi, Pak Surya menyampaikan. Saya belum tahu tentang Pak Plate, jadi saya harus pergi ke DPP terlebih dahulu,” kata Willy di UMJ, pada hari Rabu (17/5).
Willy enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai sikap yang akan diambil oleh partainya setelah Johnny G. Plate menjadi tersangka. Plate sendiri merupakan Sekjen Partai NasDem.
Willy juga belum bersedia mengomentari pengganti Johnny G. Plate di kabinet. Ia juga menolak mengaitkan penetapan tersangka terhadap Plate dengan pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
“Kita tunggu saja, kita tidak bisa berspekulasi. Mari kita lihat, apakah ini masalah hukum atau politik?” ujarnya.
Dia hanya memastikan bahwa proses hukum yang sedang berjalan tidak akan mengganggu proses pencalegan Partai NasDem dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Tidak ada hubungannya dengan pencalegan, pencapresan. Mari kita tunggu saja,” kata Willy.
Belum diketahui dengan pasti siapa saja elite NasDem yang segera dikumpulkan oleh Surya Paloh pada siang hari ini.
Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, sekitar pukul 12.45 WIB menunjukkan bahwa NasDem Tower masih sepi. Tidak terlihat pejabat-pejabat tinggi yang datang.
***
Sumber: Cnn Indonesia
(AI)