KOTOMONO.CO – Isu kesehatan mental menjadi masalah yang sering muncul, sehingga banyak musisi yang mengusung konsep musik untuk menyampaikan pesan yang tersirat melalui lirik lagu utamanya isu kesehatan mental ini. Salah satunya adalah grup vokal pria asal Korea Selatan, BTS yang berada di bawah asuhan BigHit Entertainment.
BTS memang kerap kali mengkampanyekan Love Myself dengan memberikan semangat kepada para penggemarnya lewat lagu-lagu mereka yang melek akan kehidupan sosial. Sejalan dengan itu, UNICEF memberikan penghargaan spesial kepada mereka pada tahun 2020 sebagai Inspired Awards untuk kategori Integrated Campaigns and Event atas kontribusi mereka dalam memberikan pengaruh positif ke seluruh dunia.
Tampaknya lagu-lagu yang dibawakan BTS bukan hanya sekadar enak untuk didengarkan, tetapi lirik-lirik yang mereka tuliskan berisikan makna yang mendalam untuk mengekspresikan pesan yang ingin mereka sampaikan pada pendengarnya. Dengan mendengarkan dan memahami lirik lagu BTS berikut yang berisikan wacana kesehatan mental, barangkali dapat mengingatkan kita untuk belajar memahami diri sendiri dari perasaan sakit, tertekan, khawatir dan depresi.
Epiphany – Jin BTS
Lagu epiphany dirilis pada tanggal 9 Agustus 2018 dibawakan secara solo oleh Jin, dijadikan sebagai come back trailer dalam album BTS, Love Yourself : Answer. Epiphany memiliki makna saat di mana kamu mulai sadar dan mengerti ada hal lain yang lebih berharga untuk dirimu sendiri. Lagu ini menyiratkan momen seseorang menemukan titik balik dalam hidupnya ketika mengalami suatu persitiwa sehingga mengubah cara pandangnya melihat kehidupan.
Pada lirik pertama Jin menyebutkan bahwa dirinya merasa aneh karena segitu mencintai orang lain hingga dia rela menyesuaikan hidupnya seutuhnya demi hidup orang lain. Seiring berjalannya waktu dia mulai sadar, bahwa semakin berkorban dan mengabaikan dirinya sendiri, semakin ini menjadi beban baginya hingga membuatnya tidak mampu menahan gejolak dalam dirinya. Pada akhirnya memberanikan diri untuk mengakui ada hal lain yang lebih penting bagi dirinya.
BACA JUGA: Agar Gen-Z Nggak Terkena Toxic Productivity yang Merugikan Diri
Jin tersadar bahwa mencintai diri sendiri adalah hal yang paling dia butuhkan, meski dia bukan orang yang sempurna tapi ada sisi keindahan yang ia miliki.
Melalui lagu Epiphany, Jin mengajak pendengarnya untuk mendahulukan mencintai diri sendiri dahulu dan berhenti terlalu memaksakan diri untuk menyenangkan orang lain. Lagu ini paling banyak menyoroti pada lirik I’m the one should I love atau dirikulah yang harus kucintai yang sangat menekankan pada penerimaan diri, menghargai dan bersyukur atas apa yang telah dimiliki hingga dapat menemukan kebahagiaan dalam hidup.
Answer: Love Myself
Masih dalam album yang sama, yaitu Love Yourself: Answer terdapat salah satu lagu yang berisikan pesan mendalam kepada para Army untuk menerima dan mencintai diri sendiri lewat lagu bertajuk Answer: Love Myself.
Dalam lagu ini, BTS menceritakan dirinya yang sedang mengalami masa keterpurukan dalam hidupnya, dia melihat dirinya seperti orang asing yang tidak dia mengerti. Hal seperti ini biasa dirasakan oleh seseorang ketika mengalami tekanan atau depresi tanpa disadari dia berubah menjadi orang lain.
Melalui bait selanjutnya, BTS mulai berdamai dengan diri sendiri, dan mengakui bahwa selama ini standar yang diterapkan pada dirinya lebih ketat sehingga dia akan lebih mudah mencintai orang lain daripada mencintai dirinya sendiri.
Ketika mencintai orang lain kita akan menerima segala kekurangannya karena sosok ideal yang diinginkan sehingga kita lupa bahwa diri kita juga perlu dicintai.
Melalui lagu ini juga BTS mencoba menenangkan kita bahwa akan ada saatnya kita gagal dalam menggapai tujuan yang sudah kita rencanakan. Tapi tidak perlu khawatir dan menghindar, karena itu semua yang akan membuat kita menjadi lebih kuat karena setelah kesedihan akan ada kebahagiaan seperti dalam lirik: ‘Hidup kita panjang, percaya pada diri sendiri saat di dalam labirin ketika musim dingin berlalu, musim semi akan datang.’
Dimana ‘musim dingin’ menandakan kesedihan karena tumbuhan mengalami hibernasi untuk bertahan. Sedangkan ‘musim semi’ menandakan kebahagiaan, setelah melewati musim dingin tumbuhan akan kembali memulai hidupnya yang baru setelah berjuang bertahan hidup. Kita harus percaya bahwa kita mampu melalui semua kehidupan sekalipun itu tidak mudah, karena sejatinya setiap manusia tumbuh secara beriringan dengan kelebihan masing-masing.
BACA JUGA: Yoona SNSD Bersama Junho 2PM Akan Beradu Romantis Dalam Drama King The Land
Kita tidak memerlukan persetujuan orang lain untuk mencintai diri sendiri, jatuh bangun dalam hidup mengajarkan kita cara bagaimana menghargai diri sendiri lebih dari siapa pun atas semua yang telah dilalui sehingga membentuk kita menjadi lebih indah seperti dalam lirik ‘Bahkan bekas luka dari kesalahanku membentuk konstelasiku.’
Zero O’clock
Zero O’clock rilis pada tanggal 21 Februari 2020 lahir dari album Map of The Soul: 7. BTS kembali meluapkan perasaan dan emosinya melalui lirik lagu berisikian kekhawatiranya terhadap masa depannya.
Ada saat ketika mereka merasa sedih tanpa alasan dan di saat yang bersamaan orang lain terlihat sibuk mengejar mimpi masing-masing dengan bahagia. Hal seperti ini mungkin pernah juga kita rasakan. Maka ini menimbulkan pertanyaan, bahkan menyalahkan diri sendiri apakah kita sudah salah langkah?
Malam hari menjadi waktu untuk mengistirahatkan tubuh, tapi tidak dengan pikiran. Malam hari kadang menjadi waktu overthinking. Perasaan bercampur aduk memikirkan masalah yang ada, mencari jawaban atas segala pertanyaan yang muncul.
Tapi ketika jarum jam menunjuk 00:00 berhentilah sejenak dan berikan nafas untuk pikiranmu yang sesak. Walaupun besok belum tentu berubah menjadi lebih baik, setidaknya kita bisa memulai lagi di hari yang baru seperti dalam lirik lagu terjemahan berikut yang mereka bawakan.
‘Kembali kerumah, berbaring di tempat tidur dan berpikir apakah ini salahku? di malam yang menyesakkan kulihat jam hampir pukul 00:00. Apakah ada yang berubah? Sepertinya tidak akan mungkin. Tapi setidaknya hari ini sudah berakhir. Ketika jarum detik dan menit bertemu dalam satu titik dan dunia menahan nafas untuk sesaat, 00:00 O’Clock.’
Dengan berakhirnya kisah kemarin tepat pada jam 00:00 atau zero o’clock kita telah memiliki hari yang baru untuk memperbaiki kesalahan kemarin, dan mulailah merasakan kebahagiaan yang ada. Seberat apapun hari yang telah kita lewati kembalikan lagi semua pada Tuhan yang telah menciptakan garis takdir dengan harapan besok bisa menjadi versi lebih baik lagi.
BACA JUGA: 6 Buku Keren ini Viral Berkat Idol Kpop, Termasuk Kesukaan Suga BTS
Melaui lagu Zero O’clock ini BTS menggambarkan perasaan yang bisa dirasakan semua orang ketika menghadapi penolakan, usaha yang gagal, perjalanan yang lambat, bertahan di arus persaingan sehingga memicu beban pikiran yang menyesakkan.
Pada akhirnya muncul pertanyaan apakah perjuangan ini akan setimpal? apakah langkah kita salah? hanya karena telah melewati satu hari yang buruk hingga membuat lupa bahwa kita masih memiliki hari esok untuk memulai lagi.
Melalui lirik ini juga BTS memberikan nasihat pendengarnya untuk menenangkan diri dengan menaruh satu harapan yang baik untuk memulai hari yang baru dengan memaafkan serta menerima kesalahan kemarin dengan begitu kita akan merasa bahagia.
Jadi, setelah mendengarkan lagu BTS tersebut buat kita yang sering merasa insecure, khawatir, tertekan dan kurang menghargai diri sendiri mulailah belajar memahami diri sendiri demi kesehatan mental, karena kebahagiaan yang sesungguhnya dapat kita rasakan ketika kita sudah berdamai dan mencintai diri sendiri.