Ibadah Haji tahun 2020 resmi ditiadakan, keputusan itu telah diumumkan oleh Menteri Agama, dan ini menjadi sejarah baru di abad modern sebab adanya pandemi maka ibadah haji sementara ditiadakan. Padahal jamaah haji paling banyak adalah dari negara indonesia, negara-negara timur tengah masih kalah jumlah jamaahnya.
Banyak biro tour haji dan umroh yang pusing akibat adanya pandemi, bagaimana tidak, sekarang ini haji atau umroh sudah menjadi paket wisata yang paling diminati bagi kaum muslim yang berduit, bagi mereka yang berduit bisa setahun sekali berangkat haji, dan umroh bisa saja 3 atau 4 kali dalam setahun. Benar kata Mbah kisut, ritual haji dan umroh sekarang sudah bergeser nilainya, umat muslim hanya berlomba-lomba mengoleksi berapa banyak dia pergi haji atau umroh, ini menjadi kebanggan tersendiri seperti halnya club-club sepakbola yang mengejar prestasi agar banyak mengoleksi trophu scudetto. Supremasi jumlah adalah acuannya agar mendapak gelar yang prestis dimata masyarakat.
Mbah kisut pernah bilang, haji itu rukun islam yang kelima dan paling berat syaratnya, tapi sekarang hanya butuh duit puluhan juta saja maka orang bisa umroh dan haji, padahal jika dirunut secara benar maka orang tidak akan sembarangan pergi umroh atau haji.
Lebih detail Mbah Kisut mencoba mengurai satu persatu rukun islam, pertama adalah syahadat, dua kalimat pengakuan atas Allah dan Rasulnya yang kita imani bukan saja untuk diucapkan dilisan, namun harus benar-benar ditanamkan pada hati dan dilaksanakan dalam kehidupan. Jika sudah iman dan menyembah hanya Pada Allah, tidak ada lagi yang patut dipertuhankan selain Allah, tapi kenyataannya, kita masih sering takut dan sering dihambakan pada duniawi dan sangat takut jika tidak punya kekayaan atau kekuasaan didunia, padahal Allah lah yang Maha Kaya, tapi kita hanya mengimani secara lisan tidak secara kaffah, nah yang begini ini namanya belum bener syahadatnya menurut Mbah Kisut.
Kedua yaitu sholat, orang mau sholat harus bener dulu syahadat dan bacaan sholatnya, makanya sejak kecil diajarkan mengaji tajwid agar bacaan makhorijul hurufnya benar dan saat sholat tidak belepotan bacaannya, lalu diajarkan juga ilmu tauhid agar semakin mantep syahadatnya dalam memgimani Allah dan RasulNya.
Ketiga diajarkan untuk bisa menahan hawa nafsu, metodenya dengan berpuasa, puasa ramadhan adalah medan paling ampuh untuk mengasah hati, pikiran serta mengendalikan hawa nafsu. Setelah ramadhanpun disunahkan berpuasa senin kamis dengan harapan tetap bisa menjaga diri setelah latihan dibulan ramadhan.
Yang ke empat adalah output dari ketiganya tadi, jika sudah benar syahadatnya, sholatnya, dan puasanya, maka akan menjadi manusia yang bisa mengerti akan kahanan, dan mencoba terus agar bisa bermanfaat untuk sesama manusia. Zakat atau shodaqoh adalah caranya, shodaqoh ilmu, shodaqoh makanan kepada tetangga yang tidak mampu, menyantuni anak yatim piatu, serta mengeluarkan zakat atas harta yang dimiliki.
Baru jika ke empat tadi sudah benar-benar bisa mengamalkan dengan baik, dan punya rejeki lebih, barulah berangkat Haji. Karena haji itu bekalnya banyak, bukan saja uang namun ilmu dan kepasrahan hati kepada Allah.
Tapi sekarang sangat jauh dari itu, pokoknya kalo berduit ya bisa umroh dan haji, malahan ada yang umroh dan haji dengan dana talangan alias kredit. Ini semakin rumit lagi, lah wong berbagi dengan yang tidak mampu disekitarnya saja tidak pernah, nyantuni anak yatim juga tidak pernah, bacaan sholat dan ngaji nya masih belum fasih, sholat belum tumakninah, lha kok ada uang langsung berangkat haji.
Inilah fenomena zaman modern, dunia semakin wolak walik tidak karuhan, yang lebih dulu harus dipelajari malah diabaikan, rukun pertama sampai ke empat belum sempurna sudah langsung ambil jalan pintas, dengan harapan jika sudah datang kerumah Allah maka akan mendapat prioritas masuk surga. Enak men, emang simbahmu punya kavlingan disurga apa gimana kata Mbah Kisut.
Setelah bisa datang kerumah Allah merasa bangga tapi lupa, tetangga kanan kiri masih banyak yang harus dibantu, masih ada anak yatim piatu yang tak terurus, zakat harta kekayaan dan zakat usahanya belum benar.
Jadi ya beginilah dunia saat ini, umat muslim berlomba-lomba untuk bisa umroh dan haji hanya untuk piknik wisata saja, tapi tidak mendalami apa sebenarnya makna haji, dan apa essensi atau nilai sebenarnya dari rukun islam kelima itu, yah semoga saja ketika berada di depan Ka’bah Allah membukakan mata hati para hambanya ini, harapan Mbah Kisut sambil nyuruput kopinya yang sudah mulai dingin.
Karanganyar, 2 Juni 2020
Koncone Izroil