KOTOMONO.CO – Menonton video review ponsel pintar di kanal YouTube GadgetIn beberapa hari waktu lalu membuat saya kepo, “Kenapa, sih, Samsung terkenal banget?”. Ke-kepo-an ini membukakan mata saya tentang satu merek ponsel pintar satu ini, Samsung. Awalnya saya merasa Samsung hanya sebuah nama besar sebuah merek ponsel yang dijuluki “raja gadget”.
Ternyata dibalik nama besarnya, Samsung melalui perjalanan berliku yang sangat panjang. Dilihat dari namanya, sudah jelas merek ini berasal dari Korea Selatan. Samsung berasal dari kata Sam dan Sung. Masing-masing kata itu memiliki arti sendiri. Sam berarti tiga dan Sung berarti bintang.
Samsung adalah merek elektronik yang berasal dari Korea Selatan. Didirikan oleh Lee Byung Cull pada tahun 1938. Berbeda dari sekarang, siapa sangka pada awal berdirinya Samsung adalah sebuah toko yang menjual sayur, buah, dan ikan. Pendirinya pun memulai Samsung dengan berdagang mie dan beberapa barang yang diekspor ke China dan Jepang selama Perang Dunia II. Tidak hanya itu, sebelum mencapai leve; yang sekarang, dulunya Samsung juga bergerak di bidang sekuritas, bank, asuransi, pabrik pupuk, semen, dan terigu.
Hingga pada tahun 1960an, Samsung mulai merambah ke bidang elektronik. Bidang inilah yang akhirnya berpeluang untuk berkembang pesat. Dan tahun 1970 Samsung berhasil memproduksi televisi hitam putih untuk pertama kalinya, namun perkembangnnya tidak semudah yang diekspektasikan pendirinya. Mereka tetap dianggap produk murahan yang hanya dijadikan pilihan kedua. Faktanya, pada saat itu masyarakat Korsel sendiri pun masih menggunakan produk Jepang, yakni Sony. Berada dibawah bayang-bayang Sony membuat Samsung geram dan terus berusaha meyakinkan masyarakat bahwa produknya memang berkualitas.
BACA JUGA: Merealisasikan Ide Bisnis Tapi Masih Kuliah? Ini Solusinya!
Kemudian sepeninggal Lee Byung Cull, anak ketiganya yakni Lee Kun Hee naik tahta menggantikan posisi sebagai kepala tertinggi perusahaan. Dalam perjalanan kepemimpinannya, Lee Kun Hee berhasil memecah Samsung menjadi 6 perusahaan dan menjadikan bidang telekomunikasi dan semikonduktor menjadi fokus utama. Di bawah kendalinya pula Samsung berhasil menyalip Sony sebagai produsen elektronik terbesar di dunia.
Titik balik Samsung terjadi pada tahun 1993 saat Lee Kun Hee menjual sepuluh anak perusahaan dan merombak operasional perusahaan agar berfokus pada industri elektronik, teknik, dan bahan kimia saja. Semenjak itu Samsung terus berkembang. Langkah tersebut terbukti akurat, sepuluh tahun kemudian Samsung berhasil menjadi menguasai penjualan elektronik di dunia.
BACA JUGA: Ini Lho 8 Ide Bisnis Tanpa Modal Besar yang Bisa Jadi Sumber Cuan
Proses Samsung menjadi perusahaan internasional raksasa di bidang teknologi tidak gampang. Mengalami hambatan tidak membuatnya patah arang. Dengan kegigihan pemimpinnya, Samsung berhasil berkembang menjadi penguasa pasar elektronik di dunia. Kesuksesannya pun dapat kita lihat secara nyata hari ini dan banyak sekali hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan Samsung sampai menuai sukses di titik ini, diantaranya sebagai berikut.
Tidak Merusak Kepercayaan yang Telah Diberikan
Di samping faktor kepempinan Lee Kun Hee, ada faktor lain yang tidak kalah penting yang menjadikan Samsung sebesar sekarang. Faktor kunci kesuksesan Samsung adalah kepercayaan masyarakat Korea Selatan. Pada saat itu, Lee Kun Hee berjanji akan menyediakan produk baru yang sangat bagus dan akan memuaskan kebutuhan masyarakat Korea Selatan. Walaupun produk tersebut lebih mahal dari produk Jepang, Lee Kun Hee hanya meminta masyarakat untuk percaya dan memberikan kesempatan.
BACA JUGA: Self Healing Nggak Perlu Liburan, Modal Internet Dan Rebahan Juga Bisa!
Ia berjanji tidak akan mengecewakan kepercayaan tersebut. Masyarakat Korea pun akhirnya percaya. Hasilnya bisa kita lihat sekarang seberapa berpengaruh kepercayaan tersebut untuk memberikan kesempatan kepada Samsung berkembang dari produk lokal sampai menjadi produk internasional.
Keinginan Besar untuk Berubah Menjadi Lebih Baik Setiap Harinya
Tidak mudah bagi Samsung untuk mendapat kepercayaan masyarakat Korea Selatan pada waktu itu. Hal yang dapat mereka lakukan adalah memperbaiki kualitas produknya dan kemudian baru meminta masyarakat Korea Selatan untuk mempercayainya. Samsung tidak hanya mengumbar janji, namun benar-benar melakukan usaha agar berkembang menjadi lebih baik waktu demi waktu.
BACA JUGA: Berwirausaha dengan Konsep Keislaman
Perlunya Memberikan Kepercayaan dan Kesempatan
Saya percaya bahwa seseorang atau suatu hal dapat berkembang jika ia diberi kepercayaan dan kesempatan. Hal ini terbukti pada Samsung. Semenakjubkan apapun produk Samsung, tapi masyarakat tidak ada yang percaya dan membeli, sama saja bo’ong. Kepercayaan masyarakat Korsel telah mengubah nasibnya dari merek murahan menjadi penguasa pasar.