KOTOMONO.CO – Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya ada juga yang terang-terangan bilang netizen Indonesia itu nggak sopan. Tak tanggung-tanggung pakai riset segala. Padahal selama ini kalangan artis juga sudah membuktikan itu. Tapi apalah hendak dikata, artis belum cukup kuat risetnya.
Adalah Microsoft, perusahaan software paling moncer seantero negeri yang melakukan riset itu. Dari tahun ke tahun perusahaan pengembang aplikasi ini seperti tidak pernah kehabisan pelanggan. Maka wajar belaka jika kekayaan Bill Gates terjamin.
Tatkala Microsoft ini memunculkan survei netizen Indonesia paling tidak sopan pun akhirnya bikin geger. Jadi begini, dilansir Kumparan, Microsoft merilis risetnya dalam Survei Digital Civility Index tahun 2020. Dari survei itu Indonesia bahkan menempati salah satu negara dengan netizen paling tidak sopan dari 32 negara yang disurvei.
Microsoft, dalam melakukan survei ini mengambil ribuan responden dari usia remaja dan dewasa. Diambil dari tingkat keterpaparan terhadap 21 resiko online yang berbeda, dikelompokkan menjadi empat kategori: seksual, reputasi, perilaku, dan pribadi/mengganggu.
Jika ditotal, jumlah responden yang diambil dalam survei itu sebanyak 16.000 responden. Dari jumlah tersebut, 503 dari Indonesia. Survei ini sebenarnya sudah dilakukan pada Maret dan April 2020, tapi baru dipublikasikan Februari 2021.
Melalui laporan DCI 2020 itu, Microsoft menyebut perilaku netizen Indonesia memburuk dari tahun sebelumnya. Indeks kesopanan netizen +62 merosot 8 poin, menjadi 76 (semakin banyak poin semakin buruk). Ironinya, remaja yang digadang-gadang menjadi generasi penerus bangsa, justru dalam survei itu tak memberi kontribusi positif sama sekali. Btw, Bu Mega bener nih keknya.

Dan memang generasi milenial lah yang paling terpukul atas survei itu. Gimana nggak terpukul, wong 54 persen di antaranya masuk dalam konteks itu. Adapun untuk generasi lain, secara urut, dikutip dari CNN Indonesia, Generasi Z (47 persen), Generasi X (39 persen), dan Boomers (18 persen).
Indonesia nyaris berada di posisi paling buncit dari seluruh negara yang disurvei. Lha gimana ya, dari 32 negara, Indonesia menempati posisi 29. Indonesia hanya mampu mengungguli Meksiko, Rusia, dan Afrika Selatan. Khusus di negara-negara Asia Tenggara, Singapura ternyata menempati posisi tertinggi sebagai negara dengan netizen tersopan. Singapura cuma kalah dari Belanda, Britannia Raya, dan Amerika Serikat.
Terdapat tiga resiko utama yang dialami orang Indonesia di ruang digital. Dalam survei itu, seperti dikutip CNN Indonesia, berasal dari hoaks dan scam (+13), ujaran kebencian (+5), dan diskriminasi (-2).
Walaupun begitu, selama pandemi ini berkecamuk, kesopanan netizen Indonesia dalam survei itu juga cukup membaik. Sebab 42 persen responden Indonesia bilang bahwa kesopanan di media digital membaik selama pandemi Covid-19. Kesopanan ini meningkat berkat rasa kebersamaan dan saling menguatkan.
Namun begitu, tetap yang mendapat intimidasi di dunia digital lebih banyak. Yaitu sejumlah 47 persen responden mengaku terlibat dalam insiden intimidasi. Lalu, 19 persen lainnya juga menjadi sasaran empuk perundungan netizen cabang +62.

Tak butuh waktu lama untuk membuktikan survei itu. Sejak dirilis hingga tulisan ini tayang, kata kunci “Microsoft” telah dicuit sebanyak 55 ribuan tweet. Apa isinya? Ya jelas netizen-netizen +62 yang mengomentari survei tadi.
Tak cukup bergeliat di Twitter, serangan netizen juga menyasar ke Instagram resmi Microsoft. Keganasan netizen Indonesia yang mungkin sudah umup kepalanya itu, akhirnya bikin Microsoft harus menonaktifkan kolom komentar di beberapa unggahannya. Wah, netizen Indonesia ternyata selain jadi objek yang disurvei juga sekaligus alat untuk menguji survei tersebut. Salut~