Kotomono.co – Penyakit antraks, dikenal juga sebagai penyakit charbon, adalah penyakit menular yang bisa mempengaruhi manusia dan hewan. Antraks pada manusia umumnya disebabkan oleh paparan langsung atau tidak langsung terhadap spora bakteri tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang penyakit antraks, termasuk penyebabnya, gejala, pengobatan, dan pencegahannya.
Apa itu Antraks?
Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk membentuk spora yang tahan terhadap lingkungan eksternal, membuatnya mampu bertahan dalam tanah dan bahan organik dalam jangka waktu yang lama. Paparan terhadap spora ini dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia dan hewan.
Jenis-jenis Antraks
1. Antraks Kulit
Antraks kulit adalah bentuk paling umum dari penyakit ini. Infeksi terjadi saat spora Bacillus anthracis masuk ke dalam luka pada kulit. Gejala awalnya mirip dengan serangan flu biasa, seperti demam, kelemahan, dan nyeri otot. Namun, dengan cepat muncul lesi kulit berwarna merah yang berubah menjadi luka yang terasa gatal dan terdapat cairan. Jika tidak diobati, antraks kulit dapat menjadi infeksi yang lebih serius dan menyebar ke sistem peredaran darah.
2. Antraks Pernapasan
Antraks pernapasan terjadi ketika spora Bacillus anthracis masuk ke dalam saluran pernapasan manusia, biasanya melalui inhalasi udara yang terkontaminasi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Namun, dalam beberapa hari, gejala ini berkembang menjadi sesak napas, nyeri dada, dan kemungkinan terjadi syok septik. Antraks pernapasan merupakan bentuk yang paling mematikan dari penyakit ini.
3. Antraks Usus
Antraks usus terjadi ketika spora Bacillus anthracis masuk ke dalam sistem pencernaan manusia melalui makanan yang terkontaminasi. Gejala awalnya mirip dengan infeksi saluran pencernaan biasa, seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare. Namun, seiring berjalannya waktu, gejalanya menjadi lebih parah dan menyebabkan peradangan usus yang serius. Antraks usus jarang terjadi pada manusia
Sumber Penularan Antraks
Cara penularan penyakit antraks berasal dari tiga faktor, yaitu “pernapasan”, “pencernaan”, dan “kulit”. Gejala antraks biasanya muncul dalam waktu tujuh hari setelah terjadinya penularan dan bervariasi tergantung pada cara penularannya. Gejala antraks pernapasan umumnya menyerupai gejala flu. Namun, gejala-gejala ini dapat berkembang menjadi masalah pernapasan yang serius. Antraks ini umumnya dapat menyebabkan kematian.
BACA JUGA: 5 Penyakit Kucing yang Perlu Pemilik Waspadai, Bisa Mematikan!
Penularan antraks melalui pencernaan terjadi terutama karena mengonsumsi daging yang terkontaminasi. Gejala awalnya meliputi muntah, kehilangan nafsu makan, mual, dan demam yang kemudian diikuti dengan muntah darah, sakit perut, dan diare yang parah. Tingkat kematian pada kasus antraks usus berkisar antara 25 persen hingga 60 persen. Penularan melalui kulit menyumbang sekitar 95 persen dari kasus infeksi antraks dan terjadi ketika bakteri antraks memasuki luka atau lecet pada kulit.
Infeksi awalnya menyerupai gigitan serangga (benjolan gatal yang membesar) dan dalam waktu satu hingga dua hari akan berkembang menjadi vesikel, kemudian menjadi bisul hitam yang tidak terasa sakit. Pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat terjadi. Jika tidak diobati, sekitar 20 persen kasus antraks kulit akan menyebabkan kematian. Namun, jika diobati dengan terapi antimikroba yang tepat, kemungkinan kematian akibat bentuk antraks ini jarang terjadi.

Penyebaran Penyakit Antraks pada Hewan
Penularan penyakit antraks terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh bakteri penyebab antraks. Spora-spora tersebut mampu bertahan di tanah dan dapat menyebabkan infeksi jika masuk ke dalam tubuh hewan melalui makanan atau minuman.
BACA JUGA: Kiat Diet untuk Penderita PCOS, Jangan Sampai Salah!
Hewan yang terserang penyakit antraks akan mengeluarkan bakteri penyebab antraks menjelang kematian mereka. Oleh karena itu, jika hewan yang terserang penyakit antraks tersebut dikuliti, bakteri akan membentuk spora dan menyebar kembali ke lingkungan sekitarnya. Hal ini membuatnya sulit untuk dimusnahkan. Penularan langsung antar hewan tidak terjadi dengan sering.

Penularan Penyakit Antraks pada Manusia
Gejala penyakit antraks pada manusia dapat muncul dalam rentang waktu 1-5 hari setelah terpapar bakteri Bacillus anthracis. Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri antraks akan berkembang biak dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit antraks.
BACA JUGA: Ikan Kembung – Khasiat, Nutrisi, dan Resep Olahannya yang Lezat
Penularan spora penyakit antraks pada manusia dapat terjadi melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi spora, atau melalui luka atau goresan pada kulit yang terpapar spora penyakit antraks.

Tanda-tanda Hewan Terserang Penyakit Antraks
Pada awal terinfeksi, hewan yang terserang penyakit antraks biasanya mengalami demam tinggi. Selanjutnya, mereka akan menjadi gelisah, mengalami kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan akhirnya meninggal.
Tidak jarang hewan-hewan tersebut mati secara mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis sebelumnya. Selain itu, seringkali ditemukan adanya ekskresi darah yang keluar melalui lubang-lubang seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.
Pembengkakan juga sering terjadi pada daerah tertentu, seperti leher, dada, abdomen, dan sekitar organ reproduksi. Terkadang hewan-hewan tersebut tidak menunjukkan gejala keluarnya darah dari lubang-lubang tersebut, tetapi perut mereka terlihat membuncit, bernapas terengah-engah, mengalami kejang, dan akhirnya meninggal.
BACA JUGA: Leptospirosis – Gejala, Penyebab, Pencegahan dan Pengobatannya
Tanda-Tanda Terinfeksi Antraks pada Manusia
Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang dapat timbul ketika seseorang terinfeksi antraks.
1. Infeksi pada Kulit
- Munculnya benjolan merah pada kulit: Terbentuknya benjolan merah yang terasa gatal dan perih di area kulit yang terinfeksi. Bagian tengah benjolan dapat berubah menjadi warna kehitaman karena jaringan yang mati.
- Pembengkakan dan nyeri pada kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening di sekitar area kulit yang terinfeksi dapat membengkak dan terasa nyeri.
- Nyeri otot: Seseorang dapat merasakan nyeri pada otot-ototnya sebagai salah satu gejala infeksi.
- Demam: Kenaikan suhu tubuh disertai demam merupakan gejala umum pada infeksi antraks.
- Kelemahan: Rasa lemah atau kelelahan yang tidak biasa juga dapat dirasakan oleh individu yang terinfeksi antraks melalui luka terbuka.
- Mual dan muntah: Beberapa orang mungkin mengalami gejala mual dan muntah sebagai respons terhadap infeksi.
BACA JUGA: Penyakit Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
2. Infeksi pada Saluran Pernapasan
- Gejala mirip flu: Infeksi antraks melalui saluran pernapasan sering dimulai dengan gejala yang mirip flu, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
- Sesak napas: Seseorang dapat mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas ketika infeksi antraks menyerang paru-paru.
- Nyeri dada: Beberapa orang dapat merasakan nyeri dada yang terkait dengan infeksi antraks melalui saluran pernapasan.
- Batuk darah: Jarang terjadi, tetapi dalam kasus yang lebih parah, bisa terjadi batuk darah atau hemoptisis.
- Kelelahan dan kelemahan: Seseorang dapat merasa lelah dan lemah akibat infeksi antraks yang mengganggu fungsi pernapasan.
3. Infeksi pada Saluran Pencernaan
- Mual dan muntah: Seseorang dapat mengalami mual dan muntah sebagai respons terhadap infeksi antraks pada saluran pencernaan.
- Diare: Infeksi antraks saluran pencernaan dapat menyebabkan diare yang berat dan berulang.
- Nyeri perut: Individu yang terinfeksi dapat merasakan nyeri perut atau kram perut yang parah.
- Demam: Kenaikan suhu tubuh dan demam adalah gejala umum yang dapat muncul pada infeksi antraks saluran pencernaan.
- Hilangnya nafsu makan: Infeksi antraks pada saluran pencernaan dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan.
BACA JUGA: Masalah Stunting dan Hal-hal yang Perlu dipahami Masyarakat
Cara Pengobatan Antraks
Pengobatan utama untuk antraks adalah pemberian antibiotik, seperti ciprofloxacin, doxycycline, dan penicillin. Antibiotik tersebut digunakan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri antraks dan mengobati infeksi.
Selain antibiotik, perawatan pendukung juga dapat diberikan sesuai kebutuhan. Perawatan pendukung meliputi pemberian obat penurun demam, hidrasi yang memadai, dan perawatan luka jika terdapat luka terbuka.
Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi dan langkah-langkah yang spesifik dalam pengobatan dan pencegahan penyakit antraks sesuai dengan situasi dan kebutuhan.