KOTOMONO.CO – Selama ini, tidak sedikit umat muslim yang memahami zakat sekadar membagikan harta milik mereka. Padahal, yang namanya zakat nggak cuma bagi-bagi harta. Lebih dari itu. Penasaran kan?
Iya, benar. Zakat memang nggak cuma bagi-bagi harta. Beda dengan sedekah. Selain ada jenis-jenisnya, zakat juga punya itung-itungan tersendiri, disesuaikan dengan jenis zakatnya.
Seperti yang kita tahu, di dalam setiap harta yang kita miliki sebenarnya terdapat hak orang lain. Makanya, kita dianjurkan agar mau tolong-menolong dan bersedekah, serta membayar zakat. Lho kenapa kudu membayar zakat? Karena dengan membayar zakat, kita bisa mensucikan harta kita yang sebenarnya kita peroleh dari hak orang lain.
Selain mensucikan, zakat juga punya dampak sosial. Kita bisa berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan. Kita juga bisa berkesempatan untuk saling tolong-menolong dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang sekitar. Dengan begitu, kesenjangan sosial pun bisa dikikis.
Pengertian Zakat
Secara bahasa, kata “zakat” berasal dari bahasa Arab. Artinya, kebaikan, suci, bersih, subur, dan berkembang. Sedangkan menurut peristilahan yang diambil dari kitab Al Hawi, Al Mawardi, kata “zakat” diartikan sebagai pengambilan dari harta tertentu, menurut sifat tertentu dan diberikan pada orang yang telah ditentukan.
Mudahnya, pengertian zakat yaitu sebagian harta yang kita berikan pada orang yang membutuhkan agar harta yang kita miliki suci atau bersih dari hak orang lain. Perintah zakat juga telah disebutkan dalam Alquran dan hadis. Di dalam Alquran, zakat disebut sebanyak 30 kali.
Perhitungan Zakat
Membayar zakat tak sama dengan memberi harta untuk sedekah. Sedekah, Anda cukup dengan memberikan harta berapapun jumlahnya dengan keikhlasan, Anda juga bisa memberi tenaga atau ilmu jika tidak memiliki harta. Sementara membayar zakat memiliki perhitungannya sendiri sesuai dengan jenis zakat.
Ada dua jenis zakat. Keduanya memiliki arti dan cara perhitungan yang berbeda. Nah, berikut penjelasannya:
1. Zakat Fitrah
Pengertian Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap umat Islam di bulan suci Ramadan dan menjelang salat idulfitri. Besar zakat yang harus dikeluarkan yaitu setara dengan 3,5 liter makanan pokok yang ada di daerah tersebut.
Karena kita tinggal di Indonesia yang makanan pokoknya beras, maka kita bisa membayar zakat dengan 3,5 liter atau 2,5 kg beras. Namun jika Anda ingin membayarnya dengan uang, Anda membayarnya sesuai dengan harga dari 3,5 liter beras.
2. Zakat Maal
Zakat mal wajib dikeluarkan atas harta yang Anda miliki dari pendapatan atau penghasilan rutin. Zakat ini juga dikenal sebagai zakat penghasilan atau profesi. Cara penghitungannya yaitu sebesar 85 gram emas per tahun atau kadar zakat penghasilan senilai 2,5%.
Adapun rumus perhitungannya yang mudah yaitu 2,5% dikalikan dengan jumlah penghasilan yang Anda dapatkan dalam 1 bulan. Misalnya jika penghasilan Anda 10 juta per bulan maka zakat mal yang dikeluarkan yaitu 2,5% dikali 10 juta hasilnya Rp 250.000 per bulan.
Jika Anda mampu membayar zakat, namun tidak memenuhinya, Anda bisa mendapat dosa dari Allah SWT karena tidak menjalankan kewajiban sebagai umat muslim.. Jika ingin membayar zakat, Anda bisa membayarnya secara online atau offline melalui lembaga resmi seperti BAZNAS, Lembaga Amil Zakat, atau Unit Pengumpul Zakat.
Itulah beberapa hal mengenai pengertian zakat beserta cara perhitungannya yang harus Anda ketahui. Dengan membayar zakat, Anda bisa membantu orang sekitar yang membutuhkannya dan berbagi kebahagiaan dengan mereka.
Anda juga bisa mengetahui zakat lebih lengkap di Instagram Literasi Zakat Wakaf di @literasizakatwakaf dan YouTube Literasi Zakat Wakaf. Jangan lupa untuk follow dan subscribe channel tersebut.