Kotomono.co – Seorang pria non-Muslim menciptakan kehebohan di dunia maya setelah memamerkan foto-fotonya berada di Mekah, Arab Saudi, termasuk memasuki Masjidil Haram dan mendekati Ka’bah.
Foto-foto tersebut dibagikan melalui akun Instagram @hethatovercome. Dalam unggahan tersebut, terlihat pria tersebut mengenakan kain ihram, pakaian khusus pria saat menjalankan ibadah haji atau umrah.
Lihat postingan ini di Instagram
Yang mengejutkan, pria tersebut mengaku bukan penganut agama Islam. Ia bahkan membanggakan dirinya karena berhasil memasuki Mekah, yang seharusnya hanya boleh diakses oleh umat Muslim.
“Aku terus diingatkan bahwa aku tidak akan bisa pergi karena aku bukan ‘Muslim,’ tapi aku berhasil pergi dan menguasainya. Kristus adalah Raja,” tulis akun tersebut.
Unggahan tersebut segera memicu beragam komentar. Mayoritas mengkritik tindakan pria tersebut karena melanggar aturan di Mekah. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pria tersebut sebenarnya ‘dikalahkan’ oleh Islam karena harus melalui berbagai proses dan cara untuk masuk ke Mekah.
Mekah dan Madinah sendiri merupakan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi hanya untuk umat Muslim. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekhususan ibadah dan keamanan bagi mereka yang mengunjungi kota-kota tersebut.
Jika Mekah dan Madinah menjadi akses terbuka, ada kekhawatiran akan terjadi kemacetan dan mengganggu kesakralan ibadah, termasuk ibadah haji dan umrah itu sendiri.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak berwenang Saudi Arabia telah memasang tanda peringatan berbunyi “Hanya Muslim” sejauh 15 kilometer sebelum pintu gerbang Mekah dan Madinah.
Kedutaan negara asing di Arab Saudi juga selalu mengingatkan warga negaranya yang non-Muslim dan berencana berkunjung untuk menghindari dua kota suci tersebut.
Jika warga non-Muslim nekat memasuki wilayah tersebut, mereka akan menghadapi petugas dan tindakan hukum yang sesuai.
Bagi mereka yang terjebak dan tertangkap ketika melanggar aturan masuk Mekah dan Madinah, mereka akan ditahan oleh pihak berwenang dan diinterogasi.
Beberapa kasus bahkan sampai di pengadilan, dan hakim akan memutuskan vonis berdasarkan hasil investigasi dan motif para pelanggar tersebut.
Life in Saudi Arabia melaporkan bahwa jika pelanggar tersebut terbukti terkait dengan organisasi teroris, hukuman yang diberikan adalah hukuman mati. Eksekusi mati merupakan hukuman tertinggi yang diberlakukan di Arab Saudi yang masih kuat menerapkan hukum Islam.
Sementara itu, hukuman yang dianggap ringan termasuk deportasi dan larangan seumur hidup untuk memasuki Arab Saudi, seperti yang dikutip oleh Vox.
***
Sumber cnn, fox
(AI)