KOTOMONO.CO – Agaknya, untuk mendeskripsikan kedekatan puisi dan lagu itu gampang-gampang susah. Dibilang deket ya kadang kelihatannya nggak. Dibilang nggak deket, nyatanya mereka bisa saja sangat lengket. Terus hubungan mereka tuh sebenarnya sebatas teman atau gimana sih?
Aha! Nggak usah bingung. Hubungan mereka baik-baik saja kok. Mereka mesra banget. Apalagi ketika mereka berdua disatukan dalam sebuah sajian panggung musikalisasi puisi.
Pernah denger kan istilah musikalisasi puisi? Ah, nggak mungkin kalau nggak pernah dengar istilah itu. Apalagi bagi yang pernah makan bangku sekolah, pastilah istilah itu nggak asing di telinga. Terutama, saat pelajaran Bahasa Indonesia. Kadang, Pak atawa Bu guru akan ngasih tugas ke murid-muridnya untuk membuat musikalisasi puisi. Lengkap dengan videoklipnya segala. Ya kan?
Nah, di saat mengerjakan tugas itu, biasanya Pak atawa Bu guru akan ngasih contohnya. Iya memang, ada yang ngasih contoh langsung seperti main gitar di depan kelas sambil menyanyikan puisi. Ada juga yang cuma kasih lihat video di youtube. Dan, ada juga yang hanya ngasih kata kunci aja agar murid-muridnya nyari sendiri di youtube. Tapi, begitulah. Banyak cara untuk membuat murid mengerti.
Tapi susah nggak sih bikin musikalisasi puisi? Jawabannya bisa sangat relatif dengan beragam alasan. Ada yang langsung angkat tangan sambil geleng-geleng kayak lagi main Tik Tok. Ada juga yang diem aja sambil ngeloyor. Ada yang fast respons dan bilang, “Itu mah gampang! Aku biasa bikin.”
BACA JUGA: Persiapan Menulis dan Membangun Konsistensi
Bagus deh kalau gitu. Tapi, nggak ada salahnya kan kalau kita belajar bareng-bareng? Yang ngrasa sudah terbiasa, boleh dong kasih komen buat nyempurnain tulisan ini. Maklum, saya amatiran. Jauh banget dari kata ahli. Nggak bisa disamain dengan Ari Reda.
Ups! Pernah dengar kan nama Ari Reda? Syukurlah kalau pernah. Yang jelas, duet fenomenal ini mulai populer sejak mereka melantunkan puisi karya Sapardi Djoko Damono (alm). Judulnya, Aku Ingin. Cek aja di youtube.
Buat saya, duo pembawa musikalisasi puisi ini keren banget. Soalnya, mereka berhasil membawakan musikalisasi puisi secara utuh. Puisi-puisi yang mereka lagukan nggak ada satu pun bagiannya yang diubah ataupun dihilangkan. Semua larik dilagukan.
Ini yang membedakan dengan Kantata Group yang digawangi Sawong Jabo, Iwan Fals, Setiawan Jody, Jockie S, WS. Rendra, dan Dony Fatah. Dalam musikalisasi puisinya Paman Doblang, bagian akhir dari puisi itu akhirnya dibacakan oleh WS. Rendra. Karena sulit untuk dilagukan. Cuma ya, tetep aja lagunya cakep banget. Berasa punya jiwa.
Nah, pingin tahu kan gimana caranya bikin puisi yang pas banget buat dinyayiin? Yuk simak tulisan ini sampai kelar ya….
Cara Mudah Menulis Puisi yang Pas Dinyanyikan
Ada cara termudah untuk membuat lagu. Kamu bisa kok gunain puisi karyamu sendiri. Namun, kadang ada yang minder ketika menulis puisi. Katanya sih, nggak pede karena diksinya kurang menarik atau susunan kata yang tidak pas. Padahal, untuk menulis puisi itu bisa saja dengan kata-kata sederhana. Nggak harus pakai kata-kata aneh yang susah dimengerti. Asal kamu berani menulis dan menayangkannya di media sosial atau blog pribadi kamu.
Memang, kalau pengin puisi yang kita tulis itu makin berkualitas, kita kudu rajin-rajin belajar. Nggak harus merasa malu kalau dikritik. Nggak kudu merasa dipojokkan gara-gara dinilai puisimu jelek sama orang lain. Karena dengan dikritik, berarti karya kita banyak yang memperhatikan.
Cara lain agar kita belajar puisi dengan baik ya dengan banyak-banyak membaca dan menelaah puisi-puisi yang kamu suka. Misalnya kamu suka puisi cinta yang bertema Islami, coba perdalam kata per kata yang digunakan lalu kombinasikan dengan kata yang kamu miliki. Biasakan secara rutin menulis puisi atau buat tantangan untuk menulis puisi bait per bait dalam satu hari. Apakah ini akan efektif? Tentu, saya sudah merasakannya.
Membaca bisa menjadi proses menulis puisimu lebih berwarna. Maksudnya, kamu akan mendapat banyak kosakata dari bacaan atau artikel yang kamu sukai. Lalu, ditambah dengan rajin menelaah puisi adalah cara terbaik untuk menemukan naluri menulis puisi yang bisa dinyanyikan. Contohnya seperti Fiersa Besari. Ia adalah pembaca yang aktif, penulis sekaligus penyanyi yang sudah terkenal.
Cara berikutnya, adalah mendengarkan puisi lewat platform digital, bisa lewat YouTube atau Spotify. Biasanya orang yang yakin akan kemampuan menulis puisi akan semakin bersemangat dalam belajar, dan kepercayaan diri akan muncul kala kamu menulis dan mempelajarinya. Faktanya, hal ini bisa memicu menulis puisi agar bisa dinyanyikan ketika kamu mendengar lagu favoritmu. Bagaimana jika dalam menulis puisi terdapat beberapa hal yang bisa menghambat?
Ada saran terbaik jika kamu mengalami hambatan dalam menulis puisi, biasanya orang yang stag ketika menulis bisa disebabkan karena lelah dalam berpikir dan berimajinasi, tidak menemukan mood, atau ada keinginan yang tidak tercapai setelah menulis. Coba tenangkan dan istirahat ketika kamu mengalami stag, kamu bisa melakukan hobi lainnya atau refreshing ke tempat yang membuatmu lebih tenang.
BACA JUGA: Menulis adalah Tabungan dan Saksi Hidup yang Menghidupkan
Cara ketiga ini yang paling penting buat kamu yang suka nulis dan ingin menyanyikan karyamu, yaitu mengamati pola suku kata tiap bait. Ingat, lagu memang bisa dari puisi, tapi apakah semua puisi bisa dinyanyikan? Puisi punya banyak variasi dalam penyajiannya, maka dari itu kamu perlu memiliki kemampuan menelaah dan memainkan irama ketika membaca puisi, kemudian kembangkan menjadi sebuah nada yang mengasyikkan.
Ketiga cara menulis puisi itu bisa kamu lakukan untuk menambah reputasimu, bukan hanya menjadi penulis puisi tapi juga bisa menulis lirik lagu. Keren, kan? Lalu, selanjutnya bagaimana cara agar puisimu bisa dinyanyikan?
Puisi Jadi Lagu, Why Not?
Jika kamu mencontoh pada syair Arab atau Timur Tengah yang terkenal, maka kamu pasti akan melakukannya pada puisi yang akan kamu ubah menjadi lagu. Tapi jika kamu condong ke musisi Indonesia, kamu bisa meniru gaya Banda Neira, Fiersa Besari atau Payung Teduh.
Ketiga musisi tersebut selalu menyisipkan lirik sastrawi yang sangat memukau, dengan gaya bahasanya yang mudah dipahami meskipun sebenarnya itu adalah puisi yang bermajas. Namun, siapa sangka mereka bisa jadi panutan kamu dalam menulis puisi yang bisa dinyanyikan.
Ada tiga cara menulis puisi yang bisa dibuat lagu, apalagi jika lagu yang kamu buat bisa booming di berbagai platform. Dengan modal menulis dan cara analisa lirik yang menarik, kamu bisa memboyong beberapa lagu yang bisa kamu buat. Wah, sangat fantastis pastinya! Yuk coba cek apa saja caranya.
Pertama, kenali suara kamu apakah tinggi atau rendah. Ini berpengaruh pada pembawaan lagumu, sehingga tidak terkesan random atau hanya bernyanyi asal-asalan. Pastikan juga mengetahui bagaimana mengubah puisi menjadi lirik yang memiliki ciri khas pada dirimu. Kemudian, tuliskan puisi yang pas dengan intonasi dan gaya bernyanyimu, misal dengan empat bait dan rima yang sepadan.
Kedua, menulis puisi tanpa memikirkan bagus atau tidaknya diksi, tetapi pas dengan nada yang akan digunakan dalam membuat lagu. Diksi memang diperlukan dalam menulis puisi, namun dalam membuat lagu diksi ini hanya sebagai pemanis dalam lirik lagu. Gunakan diksi yang sesuai dengan suku kata yang telah kamu buat dan padukan dengan aransemenmu juga, ya.
Ketiga, evaluasi puisimu sebelum mengubah ke dalam lagu. Ini penting jika kamu benar-benar ingin membuat lagu dari puisimu, sebab puisi yang menarik akan lebih tajam jika dinyanyikan dengan gaya bahasa yang ringkas. Jika kamu suka dengan diksi dan analogi yang sastrawi, saya rekomendasikan untuk meniru gaya Efek Rumah Kaca sebagai pamor lirik sastrawi di Indonesia.
Setelah kamu tahu soal puisi dan musikalisasi, proses menulis puisi dan proses mengubah menjadi lagu, maka kamu akan menjadi besar dengan modal pensil atau pulpen. Pastikan kamu memiliki kemampuan bermusik yang akan menambah nilai kualitas dirimu. Akan baik lagi jika lirikmu bermanfaat untuk sesama sebagai pembangkit mood atau suasana hati banyak orang. Semoga cara yang saya paparkan ini bermanfaat bagi kamu yang suka menulis puisi. Salam sastra!