KOTOMONO.CO – Sisa gerimis dari hujan yang turun menjelang subuh masih menari di hamparan pagi. Dingin leluasa menggigilkan tubuh. Daunan basah. Jalanan hambar tertutup air.
Jarum jam di dinding kamar sudah menunjuk angka enam. Raga belum beranjak dari tempat tidurnya. Tidak seperti biasanya, sehabis sholat subuh Raga langsung melakukan aktivitas-aktivitas kecil untuk menunggu matahari terbit. Tapi pagi ini ia tidak melakukan itu. Selesai sholat subuh ia kembali ke tempat tidur. Udara dingin membuat Raga enggan menanggalkan selimut tidurnya. Pikirannya melayang, menembus waktu beberapa bulan yang lalu, saat bertemu kali pertama dengan gadis yang semalam diantarnya pulang.
Malam itu selesai menikmati lontong opor di alun-alun kota, Raga menuju tempat parkir yang ada di depan mall. Suasana jalan sudah agak sepi, tidak seperti saat sore hari. Ketika hendak menyeberang jalan, Raga seperti mendengar suara orang memanggil.
“ Mas-mas……………..!”
Raga menoleh ke arah datangnya suara itu. Diseberang jalan depan mall dilihatnya seorang gadis sedang berdiri melambaikan tangan ke arahnya. Di sampingnya terparkir sepada motor. Sejenak Raga ragu. Gadis itu kembali malambaikan tangan. Raga menghampirinya.
“Ada apa mbak?” Tanya Raga setelah berada di depan gadis itu.
“Tolongin dong…………. motorku mogok nich………….!” Kata gadis itu sambil menunjuk motornya.
Raga mengamati motor jenis matic warna merah yang ada di depannya. “Masak sih motor baru dua bulan keluar dari dealer mogok” Katanya dalam hati setelah melihat plat nomor motor itu. Sebenarnya raga awam soal mesin motor. Tapi berhubung dihadapan cewek ia berusaha pede.
Dicobanya untuk menyalakan mesin. Sekali………. dua kali……… sampai tiga kali mesin motor tidak mau nyala. Raga mulai bingung.
“Belum bisa mas……..?” Tanya gadis itu. Raga mengangguk. Ditatapnya sang gadis.
“Di bawa ke bengkel aja ya?” Kata Raga kemudian.
“Jam segini mana ada bengkel buka….?” Jawab gadis itu.
“Sebentar…………..” Ucap Raga. Ia menoleh kanan kiri lalu berjalan menghampiri tukang parkir. Omong-omong sejenak. Tukang parkir menunjuk satu arah. Raga kembali menghampiri gadis itu.
“Di bawa ke depan masjid yuk. Kata tukang parkir di sana ada tukang tambal ban. Barangkali bisa betulin motor kamu.” Kata Raga. Gadis itu mengiyakan.
Motor dituntun Raga dibawa ke tukang tambal ban depan masjid. Gadis itu mengikuti dari belakang.
Sambil menunggu motor jadi keduanya duduk di bangku beton yang ada di dekat tukang tambal ban, di bawah pohon flamboyan.
“Maaf ya mas…………. sudah merepotkan! O ya mas………nama saya Nurjanah……..” kata gadis itu sambil mengulurkan tangan. Raga menyambut uluran tangan itu. “Raga…..!”
Dan malam pun mulai beranjak larut. Mesin motor sudah bisa dihidupkan. Raga tersenyum mengingat peristiwa itu. Dari pertemuan yang tidak disangka oleh Raga berlanjut saling kontak lewat hp dan facebook, disamping ketemu darat. Dan bahkan keduanya sudah sepakat untuk melanjutkan kejenjang pertunangan.
“Tok tok tok tok tok………..!” Raga tergagap. Pintu kamar diketok dari luar. “Raga………… udah siang………..!” Terdengar suara ibunya dari balik pintu kamar.
Bergegas Raga bangkit dari tempat tidur. Membuka pintu kamar menuju kamar mandi.
(Bersambung…)
BACA JUGA: Cerita Misteri MELAMAR NURJANAH Episode 4