KOTOMONO.CO – Tahukah anda jika di Pekalongan dahulunya mempunyai Benteng yang megah yang kini diabadikan dalam logo Kota Pekalongan.
Gambar benteng pada logo itu mempunyai filosofis dan bernilai sejarah tinggi. Inilah Fort De Beschermer (Sang Benteng Pelindung) atau disebutnya dengan Fort Peccalongan. Dibangun pada tahun 1753 (sebelum perjanjian Giyanti) di tepian sungai Loji.
Benteng ini lebih tua dari benteng Vredeburg (1760) di Yogyakarta lho. Ketika itu Pekalongan menjadi pemasok kayu dan beras bagi Batavia (Jakarta). Perhatikan lukisan Johannes Rach (sekitar tahun 1775-1780). Sungai Loji tampak lebar dan banyak dilayari kapal. Bandingkan dengan sungai Loji saat ini.
Fort Peccalongan atau orang sekarang menyebutnya dengan sebutan Benteng Pekalongan. Benteng ini terletak di belakang rumah tahanan Pekalongan. Benteng ini dahulunya basis pertahanan VOC untu wilayah Karisidenan Pekalongan dan untuk mengamankan jalur perdagangan di Laut Utara Jawa.
Benteng ini sangat ini ikonik, memiliki dua bastion pada salah satu diagonalnya. Di setiap bastion terdapat sentry box, Semacam ruang berpelindung yang hanya muat satu orang penembak. Namun sayang, sentry box barat sudah hilang. Saat ini kita hanya bisa menjumpai sentry box timur.
Ketika zaman VOC, Fort Beschermer (Benteng Pekalongan) berfungsi untuk mengawasi pelabuhan yang ada di Krapyak. Kapal-kapal yang masuk lewat pelabuhan dan masuk melalui Sungai Loji akan mudah terawasi oleh pasukan VOC dari benteng. Benteng ini juga untuk mengawasi hutan yang masih rimbun di sebagian besar wilayah Pekalongan saat itu.
Saat pemerintah Jepang pun tempat ini masih digunakan sebagai penyimpanana senjata. Sejak tahun 1950 benteng ini difungsikan menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Pekalongan (orang Pekalongan sering menyebutnya LP II).
Baca : Sejarah Tradisi Balon Udara Di Pekalongan
Kemudian pada tahun 1985 hingga saat ini Lapas Pemuda Pekalongan berubah fungsi menjadi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Pekalongan atau lebih dikenal dg sebutan Rutan Lodji.

Namun sangat disayangkan jika kemegahan Benteng ini hancur setelah perang kemerdakaan dan hanya menjadi Rumah Tananan saja. Jika bisa dilestarikan maka Pekalongan benar-benar sebuah kota yang besar dan kaya dengan sejarah .Jika warga Kota Pekalongan ,sudah mengamati lambang Benteng yang ada di LOGO Kota Pekalongan. Ternyata Lambang pada logo tersebut tidak asal dibuat,itu adalah simbol yang digali di dalam sejarah kota ini sendiri.

Baca : Bukti Pekalongan Poros Tengahnya Pulau Jawa
Kontributor : Anang Saefulloh
Editor : Angga