Cerita Buku Lawas
Pendar lilin di matanya melongo melihat si
rani. Apa yang kurang pada belida, sisik
ada tulang pun ada.
nelangsa.
Melamun.
Jikalau bulan itu
dekat sedekat kasih sayang Ibu, sedekat
dekapannya. Betapa daku tak butuh jauh-
jauh pergi ke hilir mencari ikan menerjang
jalanan berpasir. Menikmati sembiluan
kaki menapak dipasir
sahara.
Lembayung
berpendar indah di ufuk barat
menerangi sela-sela buku lawas punya
simbah yang menampar halus relung kalbunya
Keningnya mengembun, mulutnya mengeja
tiap-tiap aksara di buku lawas terbaca
Teken tekun tekan. Alon-alon
waton kelakon.
Ucapnya.
Sragen, 2021.