Pada kelam yang tenggelam makin dalam
Rindu padamu memporak-porandakan
Kilasan kenang terus berkelebatan
Suara-suara sebut namamu enggan diam
Hatiku keras kepala
Meski telah kucoba hilangkan rahsa
Ia enggan menggusurkanmu dari puncak tahta
Padahal sudah tau, segala tentangmu hanyalah luka
Swastamita datang menyapa Perih diguyur garam laksana
Bayang bersamamu mencekik rahsa
Sesak menyeruak ke relung dada
Bagaskara gelap sempurna
Tak mau hilang sosokmu dari kepala
Jikalau aku bisa pergi ke masa lampau
Kan kucegah mekar kembang dada ini atasmu
Pekalongan, Agustus 2022