KOTOMONO.CO – Ngomongin SBMPTN, terus terang, bikin saya selalu tersenyum sambil tertawa kecil. Ada segudang kenangan yang menari-nari dalam ruang ingatan. Kadang, saya juga ikut menari. Ya, kisah-kisah itu sepertinya akan terus menjadi cerita sampai SBMPTN yang entah ke tahun berapa.
Tepat hari ini, 14 Agustus 2020, para pejuang SBMPTN 2020 akan mengukir cerita mereka. Pada hari itu dipastikan akan ada dua jenis ekspresi manusia. Pertama ekspresi bahagia dan yang kedua ekspresi sedih.
Bahkan sebelum pengumuman, sosial media (twitter) sudah ramai bercuitan soal pengumuman SBMPTN yang dapat diakses melalui laman utama http://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id dan dua belas laman mirror lainnya.
Bahkan pada pukul 13.30 nanti, akan ada konferensi pers terkait dengan pengumuman SBMPTN yang disiarkan langsung melalui kanal instagram @ltmptofficial dan kanal youtube LTMPT OFFICIAL. Terhitung sampai malam sebelum pengumuman, ada sekitar 21,6 ribu cuitan yang menghiasi timeline dan bahkan masuk ke dalam sepuluh besar trending topik twitter.
Rasanya seperti baru kemarin saya memperjuangkan apa yang disebut mimpi bagi siswa kelas dua belas. Meskipun pada akhirnya harus gagal lagi untuk kesekian kali. Setelah kegagalan itu, saya memilih berhenti, bukan karena lelah berjuang, namun lebih karena sadar akan keadaan. Ya, tidak semua orang mampu membayar biaya tes ditambah transpot untuk pergi ke lokasi tempat ujian. Padahal jika egois, saya bisa mendaftar melalui jalur mandiri dibeberapa PTN.
Jika hari ini kalian gagal, pinjam sebentar kata dari Hindia dalam original soundtrack Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini: Bersedihlah secukupnya. Setelah itu kembali bangkit, berjuang lagi dan rayakan keberhasilanmu.
Jika hari ini kalian gagal, coba baca firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 216: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Jika hari ini kalian gagal, ingatlah kata-kata dari Napoleon Hill: Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak menyerah. Atau kata-kata dari Thomas Edison: Banyak orang gagal dalam hidup karena tidak menyadari seberapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.
Jika hari ini kalian gagal, dengar sejenak lagu Swedish House Mafia ft. John Martin: Don’t You Worry Child. Ketika semua rencanamu tidak sesuai dengan harapan, mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih bagus. Don’t you worry, don’t you worry child. See heaven’s get a plan for you.
Jika hari ini kalian gagal, nikmati saja kegagalan itu sampai sadar bahwa hidup tidak akan berhenti hanya karena beberapa kegagalan. Selama tidak berhenti mencoba, selama itu pula akan ada banyak peluang berhasil yang menunggu di depan sana.
SBMPTN itu ibarat pintu, bukankah dalam satu bangunan tidak hanya terdapat satu pintu saja? Bahkan lawang sewu punya seribu pintu. Bisa jadi bangunan yang kalian tuju memiliki lebih dari seribu pintu. Jalan untuk mencari dan membukanya hanya dengan dua kata yakni jangan menyerah.
Lagi-lagi saya ingin mengutip lirik dari lagunya D’Masiv: Tuhan pasti ‘kan menunjukkan Kebesaran dan Kuasa-Nya. Bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.
Kembali lagi ke paragraf awal, alasan saya tersenyum dan tertawa kecil ketika membicarakan SBMPTN adalah karena dulu saya merasa telah berjuang mati-matian tetapi malah dikecewakan. Berjuangnya bukan hanya lahir saja, batinpun juga.
Sampai pada akhirnya saya ikhlas dan memilih untuk mengambil kesempatan di kampus saya sekarang. Alhamdulillah, ternyata benar firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 216. Ternyata benar kata-kata dari Napoleon Hill dan Thomas Edison. Ternyata benar lirik lagu dari Swedish House Mafia ft. John Martin. Ternyata mujarab kata-kata dalam barisan liriknya D’Masiv.
Kalau diruntut lagi, andai dulu ngotot, mungkin saya tidak akan menjadi saya yang sekarang. Intinya adalah kalau gagal, yasudah, pilih jalan lain dan jangan menyerah. Kalau berhasil, selamat, dan jangan pernah sombong.
Terakhir, mengutip ungkapan dari Presiden Joko Widodo: Untuk maju itu memang banyak tantangan dan hambatan. Kecewa semenit, dua menit boleh, tetapi setelah itu harus bangkit.
Jadi, berjuanglah sampai raga tak mampu berjuang lagi.