KOTOMONO.CO – “Tan Kwee Djan”, ketika mendengar nama ini pasti langsung ingat nama salah satu yaitu desa Keputran Kwijan, yang mana berlokasi di belakang Mall Hypermart Kota Pekalongan. Kenapa desa ini dikenal dengan nama “Kwijan”?, pasti ada sejarah yang melatarbelakangi munculnya nama itu yang kemudian menjadi nama desa atau nama sebuah wilayah.
Semua wilayah mempunyai sejarah, tak terkecuali Desa Kwijan ini, yang kini masuk dalam teritorial Kelurahan Kauman Kota Pekalongan. Dulu sebelum adanya penggabungan kelurahan, Kwijan masuk dalam wilayah Kelurahan Keputran, lebih tepat nya sebagian desa keputran yang lokasi nya di belakang Mall Hypermart atau dekat dengan Gedung Eks Pendopo Kabupaten Pekalongan.

Kenapa sebagian desa keputran ini punya sebutan Kwijan?, ini semua berawal dari Tahun 1705 M, yang mana di daerah tersebut menjadi wilayah tempat tinggal dari seorang pejabat yang bernama Tan Kwee Jan. Seorang keturunan Tionghoa yang berasal dari keluarga pengusaha jalan tol ini menjabat sebagai Adipati Pesisiran Kilen atau Bupati Pekalongan pada masa pemerintahan Pangeran Puger yang bertahta sebagi Raja Mataram Islam yang kemudian bergelar Sri Susuhunan Pakubuwana yang pertama.
Baca juga : Sejarah Dan Asal-Usul Nama Tempat di Kelurahan Sugihwaras
Tan Kwee Djan sendiri menjadi Bupati Pekalongan yang pertama yang menjabat antara tahun 1741-1823 dan mendapat gelar Tumenggung Adipati Djayadiningrat , meninggal pada 12 Desember 1726. Sedangkan penggantinya adalah Raden Tumenggung Wirio Adi Negoro 1823-1825.
Tan Kwee Jan sendiri pada akhirnya di makamkan di pemakaman Sapuro, keluarga Tan terkenal sangat kaya , bahkan ada yang mengatakan Tan Kwee Jan ini berhasil menjabat sebagai Bupati atas hasil membeli jabatan dari harta kekayaannya, yang mana dia sebelum menjadi Bupati adalah anak pengusaha jalan tol, jadi sudah bisa dibayangkan seberapa kaya nya klan Tan pada masa itu.
Tan Kwee Jan mempunyai istana atau tempat tinggal di dekat pendopo dan alun-alun, kemungkinan besar nya di sekitar kawasan yang kini mejadi Mall Hypermart. Dulu sebelum menjadi Mall, disana ada sebuah toko besi dan konon, di belakang toko tersebut masih ada sisa bangunan tempat tinggal Tan Kwee Jan. Sayangnya sekarang sudah tidak nampak lagi sisa-sisa bangunan itu, yang masih tersisa hanya alun-alun dengan pendopo disebelah baratnya.
Baca juga : Sosok Adipati Djayadiningrat (Tan Kwee Djan)
Berawal dari sinilah nama Kwijan kemudian muncul dan menjadi nama sebuah desa yang berada di kawasan selatan Alun-alun Kota Pekalongan. Walaupun wilayah tersebut masuk dalam Kelurahan Keputran secara administratif namun orang-orang pekalongan tetap menyebut wilayah itu dengan sebutan nama Kwijan, ini menunjukkan betapa kuat nya sejarah yang mengakar dalam mindset orang pekalongan, dan penyebutan nama kwijan untuk sebuah wilayah ini membuktikkan betapa adikuasa nya dulu Seorang Tan Kwee Jan, hingga nama nya tetap ada sampai sekarang ini.
Salam Cinta Pekalongan