KOTOMONO.CO – Bagi warga Doro dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan Landmark legendaris yang bernama “Sumur Umbul”. Sumur Umbul Doro ini bisa dikatakan sebagai ikonnya kecamatan Doro. Karena wilayah Doro tidak bisa terlepas dari sosok yang membuat Sumur Umbul ini Yakni Juragan Es Batu dan Limun yang bernama Hoo Tjien Siong yang mempunyai rumah mewah di Kedungwuni (Asrama Brimob).
Sumur Umbul sendiri sebenarnya adalah bukanlah sumur (dalam artian yang sesungguhnya) melainkan merupakan aliran sungai yang dibuat kubah sehingga memunculkan efek air terjun pada aliran tersebut.
Belum ada yang tahu secara pasti kapan Sumur Umbul ini dibangun, ada kemungkinan dibangun sejaman dengan bendungan tapak menjangan, yaitu sekira tahun 1930an.
Baca juga : Sejarah Gedung Asrama Brimob (Rumah Hoo Tjien Siong) Kedungwuni
Bangunan awal dari Sumur Umbul Doro ini dari dulu tidak nampak yang berubah, hanya bangunan sekitarnya yang berubah. Yang unik adalah bahwa ada pohon kenanga yang sangat besar, pohon kenanga ini juga ditemukan di rumah hoo tjien siong yang ada di kedungwuni. Entah apa makna dan korelasinya, kemungkinan besar ada kaitannya dengan mitologi tionghoa.
Sampai saat ini air dari sumur umbul masih dimanfaatkan oleh warga sekitar pasar Doro, beberapa warga sekitar juga menjadikan Sumur Umbul ini sebagai wahana hiburan untuk anak-anak mereka.
Asal-usul Nama Wilayah Doro
Menurut cerita yang beredar, Sumur Umbul ini dahulunya milik Hoo Tjien Siong, beliau adalah seorang taipan yang berdomisili di kedungwuni, hoo tjien siong ini mempunyai pabrik pembuatan es batu dan limun dengan merk dagang 2 merpati ( merpati = doro, dalam bahasa jawa), Wilayah Doro sendiri pada awalnya bernama Kaso, dan seiring terkenalnya limun dua merpati (Doro) dari Hoo Tjien Siong ini,masyarakat menyebut wilayah Kaso dengan sebutan Doro dengan mengacu pada merk limun tadi.

Disamping itu, ada juga cerita versi lain tentang asal-usul penamaan wilayah Doro yang merupakan penerapan kata “Ndoro” (juragan). Disebutkan dahulu bahwa di wilayah tersebut ada perumahan dinas untuk para pejabat yang mengurusi perkebunan Teh (PT.PN) zaman kolonial Belanda yang bagi pribumi (pekerja lokal) memanggilnya dengan “Ndoro”. Dari situlah kata Doro berasal.
Dan sampai sekarang ini penyebutan Doro untuk wilayah Kaso masih berlanjut dan secara resmi digunakan untuk administrasi wilayah Desa dan Kecamatan.
Ada yang punya informasi lebih detail tentang Cagar Budaya Sumur Umbul Doro ini ? Monggo ditambah di kolom komentar.
Baca juga : Riwayat Komplek Makam Zing Zong (Hoo Tjien Siong) Doro
Source and referens : winhitam. WordPress.com