KOTOMONO.CO – Plis! Jangan kuliah kalau kamu belum baca ini! Apalagi kuliahnya di Perguruan Tinggi Swasta. Ati–ati gaes. Kena apes bisa merana masa depanmu. Lho, nggak apes gimana coba, kemarin-kemarin kan ada tuh berita tentang universitas swasta abal-abal. Ijazahnya juga abal-abal. Nah, berita itu bolehlah jadi pelajaran penting buat kita-kita.
Supaya kamu nggak keblondrok milih PTS, baca aja dulu deh tips-tips berikut:
Pertama, kamu mesti kenali dirimu sendiri. Maksudnya, kamu sudah tahu belum potensi yang ada di dirimu? Kalau belum atau masih ragu-ragu, bolehlah kamu nanya-nanya sama guru konseling alias Guru BK di sekolahmu. Siapa tahu, beliau sangat paham siapa dirimu. Nggak ada salahnya juga diskusi sama orangtua. Ya, namanya orangtua pastinya tahulah potensi pada anak-anaknya.
Tujuan konsultasi sih sederhana aja. Supaya kamu lebih terarah. Nggak gampang terombang-ambing dalam ketidakpastian. Bingung memilih jurusan atau program studi mana yang bakal kamu masuki.
Kedua, cek soal pembiayaan. Ini penting! Paling nggak, biar orangtua nggak merasa berat menanggung beban. Jangan sampai gara-gara niat baikmu buat menimba ilmu, eh malah bikin orangtua terbebani. Memang sih, kata pepatah Jawa, “anak polah, bapake pradah”. Apa pun yang dimaui anak, orangtua mau nggak mau harus ikut menanggung. Itu sudah kewajiban. Tapi, inget–inget juga kondisi ekonomi keluarga.
Ketiga, pertimbangkan lokasi kampus yang mau kamu pilih. Dalam kota atau luar kota itu bisa mempengaruhi biaya yang kudu ditanggung. Kalau dalam kota, mungkin sih biayanya nggak terlalu berat. Kalau luar kota, jelas kamu mesti kos. Jadi, kudu nyiapin juga ongkos lebih.
Keempat, bikin riset kecil-kecilan tentang kampus. Riset ini buat cari tahu kampus mana yang punya jurusan/prodi idamanmu. Kalau ada, cari info seputar jurusan/prodi idamanmu di kampus itu. Carannya, bisa kunjungi web resmi kampus idamanmu. Atau bolehlah nanya–nanya ke kakak kelasmu yang kuliah di kampus itu. Tanyakan sekomplit-komplitnya. Apa kelebihannya, apa kelemahannya. Supaya kamu nggak nyesel dan merasa salah masuk jurusan.
Kelima, memastikan akreditasinya. Ini perlu! Penting! Di era sekarang, mau nglamar kerja aja ditanyain akreditasi kampusnya. Sebab, akreditasi itu masih dianggap punya nilai tawar. Artinya, kampus dengan akreditasi yang bagus sudah tentu punya reputasi bagus juga di mata perusahaan. Jadi, jangan sampai kamu milih jurusan/prodi yang akreditasinya kurang baik. Dan semakin akreditasinya bagus, mestinya sih persaingannya juga bagus. Perusahaan-perusahaan pun nggak cuman melirik. Tapi bisa aja sampai menteleng ngliatin kampus pilihanmu.
Keenam, pertimbangkan juga prospek ke depannya. Kalau kamu milih jurusan/prodi idamanmu, kira-kira setelah lulus kamu punya peluang kerja yang bagus apa nggak. Itu perlu dipertimbangkan. Ya, diakui apa nggak, salah satu tujuan kuliah itu ya dapat kerja setelah lulus. Syukur kalau dapat kerjaan yang keren di perusahaan yang bonafit. Wah, pasti bisa bikin seneng ati orangtua. Ya nggak?
So, kuliah itu nggak cuma bikin seneng diri sendiri. Juga kudu bisa bikin seneng orangtua dan orang-orang di sekelilingmu. Kenapa? Karena merekalah yang kasih suport kamu. Ngongkosin kamu sampai kamu punya foto bareng saat kamu pakai toga.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu