KOTOMONO.CO – Modernisasi yang kelewat batas, sepertinya menjadi tantangan baru buat dunia boga Nusantara. Di era kini, beragam bumbu racikan pabrik yang diinstankan menggejala dimana-mana. Tetapi, apakah bumbu-bumbu instan itu dapat menggantikan racikan bumbu dapur khas nenek moyang kita yang telah teruji ratusan tahun itu? Entahlah. Biar waktu saja yang menjawab.
Seperti masakan tradisional yang satu ini, lembarang tempe. Barangkali masakan ini masih bisa dikatakan selamat dari terjangan modernisasi bumbu instan pabrikan. Tetapi, upaya untuk melestarikan racikan bumbu masakanan ini perlu juga digencarkan.
Memang, selama ini jenis masakan ini masih tergolong mudah ditemui di Pekalongan. Biasanya, menu yang satu ini menjadi menu wajib disajikan di warung-warung makan di Pekalongan. Nggak ada yang mewajibkan sih, cuman kalau mampir di warung-warung makan menu ini kok selalu nongol. Seolah-olah ada kesepakatan di antara para pengusaha warung makan. So, boleh dibilang, para pengusaha warung makanlah yang selama ini masih menjaga kelestarian menu masakan yang satu ini. Sementara, upaya untuk melindungi menu masakan ini sebagai kekayaan budaya khas Pekalongan, sepertinya belum terendus.
BACA JUGA : Resep dan Cara Membuat Ayam Karang Menanci Pekalongan
Iya lho, yang namanya masakan itu sebenarnya nggak cuma untuk dimakan. Ia boleh jadi merupakan kekayaan budaya yang diturunkan dari nenek moyang yang fungsinya bisa saja nggak cuma untuk memenuhi kebutuhan perut. Bisa saja, menu masakan khas Nusantara ini semacam cara lain memproduksi obat berbahan dasar rempah-rempah. Cuma disajikan dalam bentuk makanan yang enak. Jadi, bisa dinikmati tanpa menelan rasa pahit seperti jamu.
Nah, lembarang tempe khas Pekalongan ini mungkin saja salah satu di antara kekayaan boga Nusantara yang kaya akan rempah-rempah. Itu bisa dilihat dari bahan bumbunya. Ada daun bawang, bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, laos, daun salam, ketumbar sangrai, cabai merah, cabai rawit, juga kaldu jamur. Semuanya rempah-rempah yang kaya akan nutrisi dan bermanfaat juga untuk kesehatan badan.
Belum lagi cara mengolahnya. Terutama, yang cara tradisional. Wah, selain cita rasa bumbunya masih bisa dirasakan dan utuh, kandungan nutrisinya juga terjaga jika pengolahannya masih menggunakan cara tradisional.
Nah, berikut ini akan kita ulas bareng-bareng cara mengolah dan membuat Lembarang Tempe. Seperti apa sih? Penasaran kan? Oke deh kita mulai!
Langkah pertama, siapkan bahan-bahannya. Apa saja? Ini nih!
Bahan-bumbu:
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah kemiri
1/2 sdt kunyit bubuk
1 sdt ketumbar sangrai
2 cabe merah, buang isinya
Kesemua bahan itu ditumbuk halus dengan menggunakan uleg-uleg atau cobek batu. Kenapa? Supaya sensasi rasanya masih terjaga. Kalau pakai blander sih boleh-boleh saja, tapi biasanya rasanya beda. Boleh juga ditambahkan cabai rawit untuk sensasi rasa pedas sesuai selera.
BACA JUGA : Resep dan Cara Membuat Botok Bongkrek Pekalongan
Kemudian siapkan juga bahan utama lainnya, seperti:
1 batang tempe (diiris agak tebal menjadi 10 bagian)
1 batang daun bawang, iris tipis
2 lembar daun salam
1 ruas laos, keprek
1/2 butir kelapa untuk diambil santannya 400ml
1 sdm Garam
1/2 sdt kaldu jamur
3 sdm minyak goreng untuk menumis
Langkah
1. Rebus tempe setengah matang, kira kira 2 menit dari mendidih.
2. Panaskan minyak goreng. Tumis bumbu halus, daun salam, dan laos hingga harum. Gunakan api kecil saja.
3. Masukkan tempe rebus, daun bawang, garam dan bumbu jamur. Tambahkan air hingga tempe terendam. Aduk aduk supaya air dan bumbu menyatu dengan tempe. Tutup wajan supaya bumbu meresap. Sesekali aduk dan bolak balik tempe sambil tes rasa. Tunggu hingga tempe matang dan air menyusut tapi jangan sampai asat. Gunakan api kecil ya
3. Masukkan santan. Aduk-aduk hingga santan sedikit mengental. Gunakan api sedang.
Nah, setelah semua langkah dilewati, Lembarang Tempe pun siap disajikan. Oh iya, menu yang satu ini di lain daerah mungkin saja punya nama yang berbeda. Ada yang menyebutnya mbeg-mbeg tempe atau di daerah lain mungkin namanya terik tempe. Bedanya mungkin kalau lembarang menggunakan cabe merah, cabe rawit hijau dan kunyit sehingga warnanya kuning kemerahan dan pedas, sedangkan jika terik tempe seringkali putih dan tidak pedas. Lebih khas jika menggunakan tempe daun yang per bungkus isi 2 atau saya menyebutnya tempe kantet. Cocok untuk menu sarapan’
BACA JUGA : Resep dan Cara Membuat Pindang Tetel Pekalongan
Di Pekalongan, menu Lembarang Tempe biasanya dijodohkan dengan Megono. Warnanya kuning seperti kari atau opor, tapi lebih ringan rasanya , di beberapa tempat seperti daerah Buaran dan di sekitarnya, lebih dikenal dengan nama mbeg-mbeg tempe. Masakan ini sering ada di dalam paket nasi berkat.
Memasak tempe lembarang ini harus menggunakan api kecil dan agak lama, supaya bumbu benar benar meresap. Jadi jangan tergesa gesa ya kakak, perlu waktu antara 30 menit untuk mengungkep tempe dengan bumbu sebelum santannya dimasukkan. Dan satu lagi, resep ini bisa membikin 10 porsi lho! Selamat mencoba.