KOTOMONO.CO – Bila kamu pergi menuju Petungkriyono lewat Doro, maka kamu akan menjumpai sebuah komplek makam yang cukup megah lengkap dengan pagar yang mengelilingi seperti bangunan Makam wali tepat dipinggir jalan. Tentu membuat penasaran semua orang yang melihatnya.
Makam tersebut bukan makam seorang wali yang lazim dibangun dengan indah, melainkan Makam dari saudagar Cina bernama Ho Tjien Siong yang terletak di Dusun Kaso Gunung, Desa Doro, Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan.
Bila kamu sudah membaca Sejarah Asrama Brimob Kedungwuni, maka kamu tidak akan asing lagi dengan nama Ho Tjien Siong ini.
Beliau adalah seorang pengusaha kaya yang mempunyai pabrik es batu dan limun yang bermerk dagang “Dua Merpati”, jikalau dalam logat jawa maka akan terbaca “Dua Doro”.
Baca juga : Sejarah Gedung Asrama Brimob (Rumah Hoo Tjien Siong) Kedungwuni
Bangunan mausoleum berupa makam itu terlihat masih kokoh dan terawat. Bila disimak selintas, arsitektur bangunan makam yang dikenal sebagai kompleks Makam Zing Zong Hoo Tjien Siong ini arsitekturnya bergaya paduan antara Cina dan Belanda, nampak megah dan begitu arsitektual. Warna bangunan didominasi putih dengan pagar beton yang juga berwarna putih.
Tercatat dalam dokumen Koran Des Indische, 20 Juli 1929. Mausoleum ini dibuat oleh Ir. Han Tiauw Tjong untuk mertuanya yang bernama Hoo Tjien Siong yang rumahnya berada di Kedungwuni (sekarang menjadi Asrama dan Klinik Brimob Kedungwuni). Bangunan ini selesai dibangun tahun 1929 atau satu tahun sebelum Hoo Tjien Siong meninggal, dikerjakan oleh seorang arsitek berkebangsaan Italia yang bernama G. Racina.
Menurut kesaksian sejarah para orangtua, jasad Hoo Tjien Siong diawetkan dan disemayamkan pada kotak kaca tebal, namun jasad beliau saat ini sudah dipindahkan ke Semarang oleh para ahli warisnya termasuk batu marmer dan benda berharga lainnya.
Baca juga : Mengenal Patung Dwarapala “Baron Sekeber” Rogoselo
Melihat dara berdasarkan data dari Pemkab Pekalongan tentang Inventarisasi dan Dokumentasi Sumber Sejarah Budaya Lokal disebutkan bahwa kompleks makam ini menempati lahan seluas 1.500 meter persegi dengan luas bangunan 568,85 meter persegi.
Ahli waris kompleks makam yang berada di Dusun Kaso Gunung, Desa Doro, Kecamatan Doro itu? Sesuai data yang tercatat, pemilik atau pewaris makam ini adalah Ir. Han Aylie M.Eng.
Secara gambaran umum tentang kondisi fisik bangunan, makam ini berpagar kawat dengan ukuran 27,7 meter, lebar 24,5 meter, dan tinggi mencapai 5 meter. Bentuk pagar yang terdiri dari kawat itu dibuat dengan model anyaman berbentuk bujur sangkar kecil-kecil dengan dilengkapi bangunan dari tembok beton.
Sementara bangunan kuncup ditopang oleh 24 pilar yang semuanya dilapisi marmer. Boleh jadi, di zamannya bangunan tergolong megah dan membutuhkan 137 pekerja yang pembangunannya dibawah pengawasan dari seorang ahli arsitektur. Tiang atau penyangga dari beton itu di antaranya empat tiang terdapat pada undakan (tangga) bagian atas, sedangkan undakan bagian bawah terdapat 20 pilar penyangga.
Baca juga : Situs Petilasan Syekh Lemah Abang di Doro
Bangunan kuncup yang lebih menyentuh gaya arsitektur Cina memunyai ukuran panjang 10,3 meter, lebar 10,3 meter, dan memiliki ketinggian tujuh meter. Untuk bangunan pagar memang ditemukan beberapa ornamen khas Cina, seperti gambar flora serupa bunga-bungaan. Dan, pada bangunan pagar ini, di bagian sudutnya terdapat bangunan berbentuk menara.
Tentu dengan adanya Makam Zing Zong Doro ini menambah khazanah Cagar Budaya Pekalongan yang sangat beragam.
Referensi : Arief Dirhamsyah dan Sisikmelik Kab.Pekalongan.