KOTOMONO.CO – Nikmat, menggugah selera dan bikin KETAGIHAN. Itulah beberapa pendapat orang setelah mencoba SOTO KonT*L Wiradesa. Namun orang-orang lebih sering menyebutnya dengan nama Soto KTL. Bukan bermaksud jorok, tetapi Soto KTL ternyata mempunyai segudang kelebihan dibanding Soto pada umumnya dan pelanggannya pun banyak dari kalangan orang kesehatan.
Rupanya , SOTO KTL sendiri merupakan singkatan dari “Kurang Tambah Lagi” dengan bahan utamanya menggunakan kelamin sapi. Soto ini sangat melegenda di sekitaran Pasar Wiradesa. Kalau kalian penasaran, kamu bisa dateng langsung ke warung Soto KTL bu Rukiyah di sebelah barat lampu merah Wiradesa masuk ke utara.
Dikatakan oleh pemilik warung soto unik ini, ibu Rukiyah memilih kelamin sapi sebagai lauknya karena dirasa berbeda dengan soto yang sudah ada. Selain itu daging kelamin sapi itu menghasilkan cita rasa yang istimewa bagi para pelanggannya.
Soto KTL sendiri merupakan jenis soto kuah khas Pekalongan pada umumnya dengan bahan mie hun + tauge + KTL/ daging/ jeroan + dengan bumbu khas tauconya.
BACA JUGA: Tauto Tahu-Tempe H. Samsudin, Soto Tauto Legend di Pekalongan
Soto KTL konon memiliki perbedaan dengan masakan soto tauto lainnya karena diyakini lebih rendah kolesterol, sehingga orang yang menyantapnya tidak perlu merasa khawatir kadar kolesterol dalam tubuhnya menjadi naik. Apalagi bagi penderita penyakit tertentu yang memiliki pantangan makanan.
Pemilik dan pengelola warung Soto KTL, juga mengatakan kalau warung nya ini memiliki nama tersebut karena berasal dari salah seorang pejabat lama yang dulu pernah menjadi pelanggannya 25 tahun lalu. Tidak dijelaskan secara mengapa pelanggannya itu menyebut Soto “KTL”, mungkin dikarenakan bahan utama Soto Tauto ini menggunakan kelamin sapi atau dalam bahasa jawa disebut “Kont*l” dan disingkat KTL.

Soto nyleneh ini ternyata memiliki pelanggan setia dan digemari karena dianggap tidak membahayakan kesehatan konsumennya. Dikatakan bahwa beberapa pelanggannya berasal dari orang kesehatan yang bilang kalau soto KTL itu enak namun tidak mengandung kolesterol atau kolesterol rendah dan juga tidak membuatnya “nyelip” di sela-sela gigi, berbeda dengan soto tauto berbahan daging maupun jeroan yang sering nyelip di gigi dan mengandung kolesterol tinggi.
BACA JUGA: Tauto H. Kunawi, Salah Satu Bakul Soto Tauto Terkenal di Pekalongan
Warung Soto ini sudah buka kira-kira mulai tahun 1983. Bu Rukiyah sudah berjualan soto ini dan sekarang menjadi warung soto yang legend di Wiradesa dengan Soto KTL menu andalannya.
Bagi yang tidak menyukai KTL, pelanggan bisa memesan dengan menu lain karena disini juga menyediakan Soto Tauto dengan isian Daging maupun Jeroan.
Soto KTL sendiri buka dari setiap hari kecuali hari Minggu. Untuk satu porsi sotonya ditawarkan dengan harga Rp 18.000, nasi Rp 3.000, lontong Rp 1.000, dan makan ringan lain seperti salak, kripik tempe ataupun krupuk siap melengkapi santapan anda.

Bahan dari Soto KTL tersebut didatangkan langsung dari Pemalang. Walaupun hanya berupa warung kecil yang berada di depan rumah, Soto KTL Rukiyah telah terkenal dimana-mana. Buktinya, silih berganti mobil dan motor berdatangan menuju warung tersebut setiap harinya.
BACA JUGA: Ragam Hidangan Es Khas Dari Pekalongan Yang Enake Pok!
Pelanggannya pun berdatangan tidak hanya sekitaran Wiradesa, melainkan datang dari Pemalang, Kajen, Kota Pekalongan hingga Batang. Dan pelanggannya pun tidak main-main, paling banyak ialah pelanggan berprofesi di bidang kesehatan, seperti dokter maupun perawat.
Setiap harinya, Soto KTL Rukiyah mampu menghabiskan 5 kilogram bahan makanan atau sekitar 50 porsi. Waktu-waktu ramai pengunjung biasanya terjadi saat jam istirahat atau makan siang.
Penasaran dengan rasa dan sensasinya ? Yuk Dolan ke Pekalongan aja