KOTOMONO.CO – Setelah berhasil menarik atensi publik dengan konten yang membahayakan keselamatan anaknya sendiri, Ria Ricis kembali berulah. Apalagi kalau bukan melalui kontennya. Kali ini dalam channel Youtube yang berbeda dengan kegaduhan tempo hari, Ricis menceritakan kronologi pemecatan salah satu pekerja di rumahnya karena berbohong perihal tiga potong roti Ricis yang hilang.
Yap! Kamu nggak salah baca. Keyword-nya adalah pemecatan, roti, berbohong, dan konten tentunya. Jangan lupakan bagian akhir tersebut.
Demi mendapatkan titik terang dan agar terhindar dari opini yang asal justifikasi, saya mau nggak mau menonton videonya. Jujur, ini kali pertama dalam hidup saya menonton konten Ria Ricis dari awal hingga akhir. Saya ceritakan saja, biar cukup saya yang jadi penambah adsense-nya. Wkwk.
Jadi, begini. Salah satu ART Ria Ricis mengambil roti keset (tanpa sepengetahuan Ricis sebelumnya) yang sengaja ia sisakan untuk dimakan keesokan hari. Tapi saat ditanya rotinya di mana, ART tersebut justru menuduh orang lain, si Editor. Disidaklah seluruh orang yang bekerja dengan Ria Ricis, dan tak seorang pun mengaku. Akhirnya demi menemukan kebenaran sejati, Ria Ricis melihat CCTV dan terbukti bahwa ART yang mengambil.
Bak drama bergenre kemanusiaan, rupanya roti yang ART ambil tanpa sepengetahuan Ria Ricis tersebut justru diberikan kepada tiga orang yang Ricis nggak kenal. Arahnya lebih ke sedekah gitu kali ya. Namun karena kadung berbohong, Ria Ricis yang memegang teguh prinsip kejujuran dalam hidupnya, harus memecat ART tersebut.
Saya sempat melongo setelah menamatkan video tadi. Seakan tersadar dan berhasil kembali ke dunia saya, satu pertanyaan mendadak muncul. “Apa yang kutonton barusan?” Berangkat perenungan setelah memikirkan pertanyaan tersebut, saya jadi sadar bahwa konten Ria Ricis nggak cocok ditonton manusia biasa seperti saya. Lalu, enaknya siapa yang nonton?
Manusia Penyabar
Manusia luar biasa pertama yang layak nonton konten Ria Ricis adalah tipe penyabar. Kalau kamu seorang yang terburu nafsu, tergesa-gesa kepengin langsung dapetin apa yang kamu mau, channel Ria Ricis sangat nggak direkomendasikan. Kamu perlu menginvestasikan waktumu yang sangat berharga itu untuk memetik pelajaran luar biasa dari kontennya.
Misal konten Ricis yang dibohongi ART tadi. Mungkin di awal kamu akan merasa jalan yang ditempuh Ricis benar. Loh iya kan, ngapain mempertahankan pekerja yang berani berbohong? Sebentar kemudian kamu berfikir lagi kalau Ricis keterlaluan. Bagaimana bisa memecat ART yang mengambil roti untuk diberikan kepada orang lain, bukan untuk memenuhi keinginan nafsu sendiri?
Berikutnya setelah lanjut mengikuti dengan seksama penjelasannya, kamu jadi yakin seyakin Ricis bahwa kejujuran adalah nomor wahid sekalipun itu sekadar makanan. Oke fix Ria Ricis benar. Kejujuran harus ditegakkan, toh kebohongannya sampai mengatas namakan orang lain.
BACA JUGA: Alasan yang Bisa Dipakai Shin Tae-yong atas Kekalahan Indonesia di Piala AFF
Tapi kemudian kamu jadi sadar, kenapa semuanya serba dikontenin? Nah di situ kesabaranmu diuji. Pesan moral yang belum kamu dapatkan tadi mendadak harus bertabrakan dengan nalar sehat yang mengusik jiwamu. Butuh waktu lama untuk memahaminya dengan baik dan benar. Menyingkirlah jika kamu punya banyak pekerjaan yang jauh lebih bermanfaat.
Si Paling Positif Thinking
Jenis manusia luar biasa selanjutnya yaitu si paling positif thinking. Saya rasa konten Ria Ricis ini ditujukan bagi orang yang selalu berpikiran baik. Sebut saja video viralnya berkat ngontenin Moana naik jetski, ATV, dan anteng di mobil seharian. Dari judulnya saja, hamba negatif thinking seperti saya bisa naik pitam. Nah loh, dibanding darah naik dan mendadak sakit, mending saya skip kan?
Berbeda dengan orang-orang super positif yang sanggup mantengin kontennya hingga rampung. Judul yang demikian, terlebih dengan embel-embel “ombak gede banget, ditinggal di tengah laut, super extrem” justru nambah rasa penasaran dan keinginan untuk segera menontonnya.
BACA JUGA: No Debat, TVOne Memang TV Anti Mainstream di Jagad Indonesia
Saya dengan segala pikiran negatif ini hanya bisa mangkel ketika melihat video Riyan membawa Moana naik jetski. Tentu sambil bertanya-tanya, apa yang dirasakan Moana, bagaimana jika tangan Riyan terpeleset sebentar saja, kenapa orang tuanya memakai pelampung sementara punya Moana sempat dilepas, Moana diam karena menikmati atau tertekan, dan overthinking lainnya.
Sementara kelompok positif nan mind blowing justru makin bangga dengan tingkah idolanya ini. Terbukti dengan komentarnya yang justru memuji dan support Ricis beserta keluarga tanpa disertai kalimat “pemanis lain”.
BTW, ada komentar yang menarik amarah perhatian saya. Katanya, dia salah fokus ke tangan Riyan yang menjaga Ricis dan Moana. Woyyyy!! Itu hanya muncul sekian detik, sementara Riyan yang gendong Moana sebelah tangan sambil nyetir jetski hanya kau abaikan padahal durasinya lebih lama. Duh, benar-benar konten mereka ini hanya untuk jiwa-jiwa tangguh!
BACA JUGA: Perihal Larangan Jual Rokok Ketengan, ini Cara Mengakalinya
Para Dermawan
Okeeee tarik nafaaas. Slow down. Lanjut.
Ternyata nggak cukup itu. Tipe terakhir yang sangat cocok nonton konten Ricis adalah orang dermawan. Mau menghabiskan waktu, daya pikir, dan nambain pundi-pundi adsense mereka. Saya rasa tipe ini yang sedang Ricis maintenance dengan segala upaya sampai harus ngontenin segala macam hal.
Manusia kikir macam saya mah boro-boro nunjang adsense, menghabiskan waktu sekian puluh menit untuk nonton videonya saja agak menyesal. Mending main lato-lato, ya nggak sih?