KOTOMONO.CO – Biasanya orang diluar Pekalongan akan memahami kuliner Garang Asem sebagai menu dari daging ayam yang mirip dengan pepes yang dibumbui santan atau dibungkus daun pisang. Namun berbeda jika kamu mencari Kuliner Garang Asem di Pekalongan.
Maka yang kamu temui adalah sajian berkuah dengan isian daging sapi segar yang disajikan dengan kuah yang kaya akan bumbu dapur seperti rasa gurih bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, bumbu kluwek dan blimbing wuluh yang menyatu dengan sempurna.
Dan itulah yang membuat Garang Asem Pekalongan ini berbeda dengan Garang Asem khas Jawa Timuran, sekilas akan mirip dengan Rawon hanya saja Garang Asem dari Pekalongan itu bisa disebut rawon encer dan tidak pakai tauge.
Bisa ditelaah jika kamu sudah mencoba dan melihat sendiri Garang Asem Pekalongan di Rumah Makan Garang Asem H. Masduki.
Baca juga : Soto Tauto Khas Dari Pekalongan
Asal mula penamaan Garang Asem adalah karena pemrosesannya yang digarang, yaitu kuah dan daging diambil dari panci besar di atas kompor yang terus menyala. Kuah tersebut encer dan dengan tambahan blimbing wuluh atau tomat, akan menciptakan sensasi cita rasa asem-asem segar dalam satu porsi rawon versi Pekalongan tersebut.

Sekilas tentang Garang Asem Masduki sudah pernah dibahas di blog ini dengan judul “Garang Asem Kuliner Khas Kota Batik Pekalongan“, maka disini hanya untuk melengkapi tulisan sebelumnya.
Rumah Makan Garang Asem H. Masduki
Nah, jika kamu main ke Pekalongan, sangat disayangkan jika kamu belum mencicipi makanan khas Pekalongan yang satu ini. Kamu bisa menemukan penjual Garang Asem Pekalongan yang paling melegenda ialah di Warung Makan Garang Asem H. Masduki yang sudah merintis dan mengenalkan menu Garang Asem sejak tahun 1952an.
Awalnya, Garang Asem belum dijual secara luas, hanya menu masakan untuk keluarga saja. Kemudian oleh Bapak Masduki terpikir untuk membuat menu ini dijual di warung miliknya yang sebelumnya hanya menjajakan menu masakan khas pekalongan yang umum seperti Megono, Tomat Pete, dan lain-lain.
Baca juga : Nasi Uwet Zarkasi Khas Pekalongan
Atas kegigihan Pak Masduki ini, kini menu Garang Asem telah menjadi “branding” warung makannya. Garang Asem mulai booming dan viral pada awal 1980an. Nama “Duki” atau “Masduki” melekat dalam kosa kata “Garang Asem” di Pekalongan. Pantas jika Garang Asem H. Masduki begitu melegenda di dunia Kuliner Pekalongan.
Sajian Garang Asem H Masduki
Saat ini warung makan Masduki berlokasi di 2 tempat, yakni di kompleks travel sebelah utara Alun-Alun kota Pekalongan dan Jalan Sudirman nomor 169. Kamu bisa bebas memilih yang mana saja, karena citarasa dan harga sama saja, yang membedakan hanya nuansa tempat makannya saja.
Kalau di Kompleks travel Alun-alun Kota Pekalongan, kamu akan mendapati nuansa warung makan sederhana. Dan jika kamu memilih untuk makan Garang Asem Masduki yang beralamatkan di Jalan Sudirman Nomer 169, maka kamu akan merasakan sensasi Rumah Makan Modern namun dengan nuansa tradisional khas Jawa.
Selain menyajikan menu favorit Garang Asem yang tiada duanya, rumah makan ini juga menyediakan menu andalan lainnya seperti Ayam Opo dan Ayam Po’o. Ayam Opo itu sebenarnya adalah garang asem versi Jogja yang selama ini saya kenal. Hanya bedanya, jika versi Jogja menggunakan bungkusan daun (mirip pepes), di sini tidak. Ayam tersebut disajikan di atas piring. Sedangkan ayam Po’o, adalah ayam goreng bumbu kuning yang tidak kalah lezatnya.

Yang menjadi khas dari Garang Asem H. Masduki ialah penyajiannya. Disini Garang Asem bukan disajikan menggunakan mangkuk, melainkan diatas piring ceper. Hal ini bertujuan agar tampilan Garang Asem menonjolkan isian dagingnya yang segar-segar.
Baca juga : Resep dan Cara Membuat Garang Asem Pekalongan
Garang Asem H. Masduki memang tak setua kuliner Megono atau Tauto Pekalongan, tapi yang kita tahu menu ini selalu masuk dalam daftar ketika membahas soal kuliner khas Pekalongan.