KOTOMONO.CO – Jujutsu Kaisen 0 merupakan film anime produksi studio Mappa yang tayang perdana di Jepang pada akhir tahun 2021, dan beberapa negara termasuk Indonesia pada bulan Maret 2022. Anime ini mengadaptasi manga berjudul sama karya Gege Akutami yang menjadi prequel dari anime series-nya dan telah tayang pada tahun 2020 dengan karakter utama berbeda.
Meski dirilis pada masa pandemi, anime Jujutsu Kaisen 0 terbilang sukses membangkitkan gairah pencinta anime di seluruh dunia dan masuk kedalam deretan film anime terlaris sepanjang masa.
Jujutsu Kaisen 0 ini berfokus pada karakter yang bernama Yuta Okkotsu, seorang pelajar SMA yang diikuti makhluk mengerikan yang disebut sebagai roh kutukan. Roh kutukan ini merupakan teman masa kecil Yuta, Rika Orimoto yang tewas tertabrak mobil beberapa tahun sebelumnya. Rika yang berubah menjadi roh kutukan selalu mengikuti dan melindungi Yuta, tapi di sisi lain membuat Yuta ketakutan karena kekuatan Rika yang sangat besar dan menjadi ancaman bagi orang di sekitarnya.
Keberadaan roh kutukan Rika ini membuat Yuta hampir dihukum mati. Namun, Satoru Gojo yang bertugas mengeksekusi Yuta, memiliki rencana lain dan membawa Yuta ke sekolah Jujutsu untuk dilatih mengendalikan kekuatan Rika.
Di sekolah Jujutsu inilah Yuta melatih diri untuk menjadi penyihir jujutsu bersama teman kelasnya: Maki Zenin, Toge Inumaki, dan Panda. Tentunya dengan bimbingan Satoru sebagai wali kelasnya. Wal hasil, perkembangan Yuta tergolong cepat, dan secara perlahan bisa mengendalikan kekuatan Rika.
Hal ini bisa dilihat ketika Yuta dan Maki dalam keadaan terdesak, dan dengan menggunakan kekuatan Rika, Yuta berhasil mengalahkan roh kutukan yang kuat. Bahkan, roh kutukan Rika mendapat julukan Ratu Kutukan.
BACA JUGA: Melawan Nazi Jerman Melalui Sepak Bola dalam Film The Match (2021)
Misteri roh kutukan Rika pun mulai terkuak. Ternyata, Yuta sendiri yang secara tidak sengaja mengubah Rika menjadi roh kutukan karena tidak terima atas kematiannya. Sebelum kejadian itu, Rika dan Yuta sempat membuat janji untuk menikah saat dewasa. Mungkin inilah alasan yang menjadi penyebab Yuta tidak terima bahwa Rika sudah menginggal.
Konflik utama anime ini dimulai ketika karakter antagonisnya, Suguru Geto, penyihir pengendali roh kutukan, beserta timnya menyatakan akan mengadakan “Parade Malam 100 Iblis” di Kota Kyoto dan Shinjuku. Suguru juga berencana mengambil roh kutukan Rika dari Yuta, karena kekuatan Rika yang sangat besar akan mendukung rencana yang ia buat kedepannya.
Hingga pada hari yang ditentukan, penyihir dari berbagai kelas menghadapi roh kutukan yang dilepaskan Suguru. Pertarungan puncaknya, saat Suguru yang ingin mengambil roh kutukan Rika datang ke sekolah Jujutsu dan berhadapan langsung dengan Yuta.
Sebelumnya Suguru telah berhasil mengalahkan Maki, Toge, dan Panda dengan perlawanan tak berarti. Melihat temannya terkapar, jelas membuat Yuta marah. Pertarungan sengit tak terelakkan, Yuta dan Suguru saling beradu teknik kutukan terkuat yang mereka miliki.
Pertarungan klimaks ini berakhir dengan kemenangan Yuta sekaligus menjadi tanda perpisahan dengan jiwa Rika yang akhirnya bisa beristirahat dengan tenang.
Bagi saya pribadi, studio Mappa sukses menyajikan animasi yang apik dan memukau, terutama pada adegan pertarungan puncak antar penyihir pengguna roh kutukan yang digambarkan dengan nuansa yang begitu kelam.
Pertarungan lain juga tak kalah mengesankan. Seperti saat Satoru berhadapan dengan beberapa roh kutukan kelas tinggi dan berduel dengan Miguel, salah satu anggota tim Suguru.
Plot ceritanya juga padat dan mudah dipahami. Begitu pun perkembangan karakter utamanya; secara fisik, teknik, dan mentalnya. Yuta yang awalnya terkesan lemah dan kaku, berubah menjadi Yuta yang kuat dan berani, apalagi jika menyangkut keselamatan teman-temannya.
BACA JUGA: Menyuarakan Kepedulian Iklim Lewat Lagu “Guna Manusia” Barasuara
Selain itu, terdapat adegan yang tidak ada di manganya, seperti kemunculan Kento Nanami dan beberapa siswa dari SMA Jujutsu Kyoto sebagai cameo dan terlihat sedang bertarung melawan roh kutukan. Hal ini tentu menjadi nilai lebih bagi penonton yang mengikuti serialnya.
Kekurangan anime Jujutsu Keisen 0 ini terdapat pada salah satu adegan yang menurut saya masih membingungkan, yaitu saat Yuta meniru teknik kutukan suara milik klan Inumaki melalui pengeras suara saat melawan Suguru. Bisa dibilang, Yuta seperti meng-copy teknik kutukan tersebut, padahal tidak ada penjelasan sebelumnya perihal bagaimana Yuta bisa menguasainya.
Kekurangan lain yang menurut saya juga sedikit mengganjal di anime ini adalah latar belakang Yuta yang masih belum dijelaskan. Kemampuan Yuta untuk mengubah Rika menjadi roh kutukan masih menimbulkan tanda tanya. Siapa sebenarnya Yuta? Apakah ia berasal dari klan penyihir kuat sehingga mampu mengubah seseorang menjadi roh kutukan tingkat tinggi?
Bagian menarik lainnya dari Jujutsu Kaisen 0 terlihat dari bagaimana anime ini memaknai cinta. Cinta adalah kutukan. Kutukan yang mampu menciptakan kekuatan untuk melindungi banyak orang.
BACA JUGA: Film Sri Asih (2022) – Kalau Hakmu Dirampas, Lawan!
Ikatan dan janji yang ada diantara Yuta dan Rika, membuat Yuta tidak bisa menerima kematian Rika dan mengubahnya menjadi roh kutukan. Namun berkat itu, Yuta tetap bisa bersama Rika meski dalam bentuk yang menyeramkan.
Bahkan, Satoru Gojo yang termasuk penyihir kelas spesial -kelas paling tinggi di dunia Jujutsu Kaisen-sempat mengatakan di salah satu scene, bahwa cinta adalah kutukan yang paling mengerikan dari semuanya.
Setidaknya itulah yang menimpa Yuta. Berkat itu pula, ia bisa melindungi orang-orang di sekitarnya. Meski begitu, tahap tertinggi cinta Yuta dan Rika adalah ketika ia sepenuhnya merelakan kepergian Rika.