• Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Term of Service
  • FAQ
Kotomono.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • PUSTAKA
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
No Result
View All Result
Kotomono.co
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-Popers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • PLESIR
  • NGULINER
  • LAINNYA
Tradisi Pengantin Glepung di Pabrik Gula Sragi

Foto via Sragi Sakpore

Tradisi Pesta Giling Tebu di Pabrik Gula Sragi, Sebuah Upacara Spesial Pengantin Tebu dan Pengantin Glepung

Angga Panji W by Angga Panji W
Mei 18, 2022
in LOCAL WISDOM
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KOTOMONO.CO – Dalam tradisi pesta giling tebu di Pabrik Gula Sragi kita jadi tahu bahwa tidak hanya manusia saja yang yang dinikahkan, boneka serupa manusia yang terbuat dari tepung beras ketan atau glepung juga bisa dinikahkan dan diperlakukan sama seperti pasangan pengantin manusia pada umumnya.

Pernikahan pengantin tepung yang oleh masyarakat setempat disebut “pengantin glepung” ini merupakan salah satu dari rangkaian acara “Pesta Giling” yang diadakan oleh masyarakat desa Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Pesta giling ini digelar dalam rangka memperingati masuknya musim produksi pabrik gula yang berada di kabupaten Pekalongan.

Hari itu, Selasa (17/05/2022) pagi ribuan warga Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan,  tumpah ruah di Jalan raya Sragi untuk menyaksikan sebuah upacara selamatan giling tebu tahun 2022.

Selamatan pesta giling yang dimaksud adalah merupakan sebuah acara ritual dari para petani tebu dan karyawan Pabrik Gula (PG) Sragi dalam menyambut masa giling atau masa beroperasi. Dimulai sekitar pukul 08.00 pagi, ribuan warga sudah memadati jalanan yang menuju ke PG Sragi yang menjadi pusat kegiatan pesta ini.

Pesta atau selamatan giling diawali dengan arak-arakan “Pengantin Tebu” dan “Pengantin Glepung”. Arak-arakan pengantin yang terbuat dari tebu pilihan dan tepung beras ketan ini akan berjalan sepanjang jalan kurang lebih sekitar satu kilometer dan diikuti berbagai macam sesaji serta deretan masyarakat yang ikut meramaikan suasana. Di titik persinggahan, rombongan arak-arakan akan disambut oleh petinggi pabrik gula beserta sesepuh adat untuk didoakan dan seremonial lainnya.

Aksi ini membuat warga berjubel menyaksikan arak-arakan tersebut di sepanjang jalan menuju ke Pabrik Gula Sragi.

BACA JUGA: Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Sesampai disana, pasangan pengantin glepung yang diberi nama Manis Tangguh Bagya dan Roro Gendis Prianti ini dinikahkan lalu kemudian digiling.

Sebetulnya upacara selamatan pesta giling tebu di PG Sragi atau sering dikenalnya selamatan Pengantin Tebu atau Pengantin Glepung ini merupakan upacara tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memanen tebu sebagai bahan baku dan untuk mengawali proses penggilingan tebu menjadi gula di pabrik tersebut.

Dalam upacara ini yang dianggap sebagai pengantin adalah dua batang tebu terpilih yang akan digunakan sebagai awal dimulainya prosesi musim giling tebu. Inti dan tujuan utama dari upacara ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena diberkahi panen tebu yang melimpah dan permohonan agar panenan mendatang semakin baik serta terhindar dari hama tanaman. Selain itu juga sebagai permohonan keselamatan di awal proses penggilingan tebu menjadi gula agar tidak terjadi musibah atau kecelakaan kerja.

Upacara pesta giling tebu PG Sragi diselenggarakan setiap setahun sekali, yaitu pada awal musim panen tebu sekitar bulan April-Mei. Tepatnya kapan hari H-nya bisa berbeda tergantung perhitungan ahli spiritual atau sesepuh setempat.

BACA JUGA: 7 Ragam Permainan Perang-Perangan di Nusantara

Dalam prosesinya, mula-mula, sekitar bulan April, tebu diambil dari ladang secara acak, untuk mengetahui siap dipanen atau belum. Seorang mantri bertugas memeriksa tanaman tersebut.  pabila tebu sudah siap dipanen, pihak PG Sragi akan mengadakan arapat dan berkonsultasi dengan seorang ahli spiritual. Nah, si Ahli spiritual akan meminta petunjuk dari Tuhan dengan cara menyepi.

Setelah mendapatkan tanda, ahli spiritual menghitung dan menetapkan hari dimulainya upacara. Ditetapkan pula lokasi lahan tebu yang akan diambil sebagai calon temanten (pengantin) tebu, selain itu akan diambil pula sekitar 15-20 batang tebu lain yang akan digunakan sebagai pengiring temanten tebu. Semua tebu tersebut harus diambil dari areal lahan yang berada di sebelah utara rel kereta api.

Biasanya menurut kalender nasional pada bulan April atau Mei prosesi ini akan dilaksanakan. Di antara bulan tersebut akan dicari hari rangkap manis yang menurut kalender Jawa merupakan hari paling baik bagi dimulainya penggilingan tebu sehingga gula tebu yang dihasilkan juga manis.

Sebelum puncak acara, pasangan calon pengantin dan pengiringnya kemudian diarak menuju tempat transit terlebih dahulu yaitu di Kantor Tebang/Angkut diiringi dengan kesenian tradisional. Tebu-tebu lalu dibersihkan, dikenakan pakaian, dirias dan diberi nama untuk dipersiapkan sebagai pusat perhatian pada puncak acara keesokan harinya.

BACA JUGA: Makna dan Tuntunan Perilaku Hidup di Balik Pintu Gebyok

Semalaman calon pengantin tebu dan tebu pengiring diinapkan di Kantor Tebang/Angkut. Dalam waktu yang sama, dipersiapkan pula sepasang pengantin yang terbuat dari bahan glepung (tepung ketan), yang dinamakan “Penganten Glepung”.

Kesakralannya menjadikan proses pembuatan dilakukan dengan ritual oleh orang tertentu yang dianggap mampu.

Bahan glepung terbuat dari beras yang pulen, kurang lebih sebanyak 20 kg. Beras digiling halus, lalu dikukus, diremas-remas, diuleni dengan alat kayu sampai matang. Glepung yang sudah matang ini dituang di atas tampah, diuleni lagi sampai pulen, kemudian didinginkan.

Dipersiapkan pula 4 buah pepaya matang guna membuat kerangka kepala dan membentuk perut pengantin. Buah pepaya tersebut dirangkai dengan bambu, kemudian dibalut glepung yang sudah pulen tadi sampai rata dan membentuk tubuh bak seorang manusia lengkap dengan kepala, telinga, hidung, mulut, mata, leher, tangan, dada, dan kaki dalam posisi duduk. Di dalam buah pepaya sebagai pembentuk perut pengantin glepung ini akan diisi kinco (gula jawa yang dicairkan) sebagai simbol darah.

Kemudian agar betul-betul menyerupai manusia, pasangan calon penganten glepung ini dikenakan baju pengantin layaknya sepasang kekasih yang akan naik ke pelaminan. Kedua calon pengantin tebu dan glepung berjalan beriringan menuju kompleks PG Sragi. Teriring doa, kedua pasangan pengatin tersebut dimasukan ke mesin penggilingan tebu sebagai puncak acaranya.

BACA JUGA: Pangeran Lancur dan Kisah Munculnya Desa Tengeng Wetan

Sebagai informasi, Pabrik Gula Sragi bisa dibilang merupakan warisan zaman Belanda. Berdiri sejak tahun 1928 dan kini masih beroperasi hingga sekarang meskipun masa produksinya hanya berkisar 5-6 bulan per tahunnya. Meski demikian, pabrik yang sudah berusia lebih dari 94 tahun ini masih aktif hingga saat ini.

Pabrik Gula Sragi biasanya memulai masa produksi pada awal bulan Mei dan berakhir pada bulan September atau Oktober. Untuk memulai masa produksi inilah akan diadakanlah acara tradisi “Pesta Giling” lengkap dengan pengantin tebu dan pengantin glepungnya. Kegiatan ini rupanya sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman awal adanya pabrik.

Acara pesta giling tebu pabrik gula Sragi ini dianggap menjadi hiburan tahunan terbesar bagi masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, tak jarang pula ada wartawan asing ikut meliput tradisi budaya kebanggaan kabupaten Pekalongan ini.

Dalam prosesi arak-arakan yang diiringi kirab budaya inilah yang menarik minat masyarakat. Adapun kesenian yang ditampilan meliputi: barongan, genderuwo, musik gamelan, beserta hiburan pendamping lainnya.

Tags: Kearifan LokalPabrik Gula SragiPengantin GlepungPengantin TebuPesta Giling TebuTradisi Pekalongan

Mau Ikutan Menulis?

Kamu bisa bagikan esai, opini, pengalaman, uneg-uneg atau mengkritisi peristiwa apa saja yang bikin kamu mangkel. Karya Sastra juga boleh kok. Sapa tahu kirimanmu itu sangat bermanfaat dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Klik Begini caranya


Angga Panji W

Angga Panji W

FOUNDER
Seseorang yang ingin berkarya lewat konten digital.

Sapa Tahu, Tulisan ini menarik

Ajaran Gusjigang Sunan Kudus

Arti dan Makna Gusjigang yang Menjadi Falsafah Hidup Masyarakat Kudus Sedari Lama

Juni 2, 2022
160
Tradisi Syawalan Balon Udara Pekalongan

5 Tradisi Syawalan di Pekalongan yang Sayang Untuk Dilewatkan

Mei 7, 2022
8k
Tradisi Bunga Sumping Hari Raya

Tradisi Memasang Bunga Sumping Saat Hari Raya

Mei 1, 2022
883
Gamelan dan Unggah-ungguh yang kian Uzur

Gamelan dan Unggah-ungguh yang Kian Uzur

April 8, 2022
154
Filosofi Sapu Lidi

Sapu Lidi: Dari Falsafah, Penolak Bala, Penolak Hujan, Hingga Cerita Rakyatnya

Maret 31, 2022
188
Memaknai Tradisi Megengan

Memaknai Tradisi Megengan

Maret 29, 2022
423
Load More


Ada Informasi yang Salah ?

Silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Pliss "Beritahu kami" Terima kasih!


TERBARU

Mengkaji Makna dan Tujuan Pendidikan Lewat Pemikiran Ibnu Khaldun

Fransis Pizza: Tempat Nguliner Tersembunyi Jogja yang Hanya Buka Dua Hari

Lewat Drama Shooting Stars Kita Jadi Tahu Huru-hara Dibalik Industri Hiburan Korea Selatan

Yakin Deh, Cuma Program Batik TV Ini yang Nggak Mengecewakan

Kehebatan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 yang Perlu Kamu Tahu

Doa untuk Semesta

BTS Putuskan Hiatus, Rasa-rasanya Seakan Bubar Alon-alon

LAGI RAME

Wisata Tegal - Villa Guci Forest

Wisata Hits Terbaru Tegal di Villa Guci Forest

Mei 17, 2022
2.7k
Burung Kicau Terbaik 2022

Ini Lho 7 Burung Kicau yang Menjadi Primadona di Tahun 2022

Juni 16, 2022
844
Cafe Hits Batang Hello Beach

20 Cafe Hits Kekinian di Kabupaten Batang yang Keren Abis Buat Nongki-Nongki

Februari 13, 2022
4.1k
Wisata hits Purwokerto - Menggala Ranch

Menggala Ranch Banyumas, Wisata Ala View New Zealand di Jawa Tengah

Mei 25, 2022
741
Wisata Pekalongan Pantai Pasir Kencana

New Taman Wisata Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan

Maret 10, 2022
7.1k
Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Wisata Hits Terbaru Jogja di HeHa Ocean View

Maret 3, 2022
2.5k
Forest Kopi Batang

Inilah 10 Tempat Kuliner di Batang Paling Direkomendasikan untuk Wisatawan

April 9, 2020
30k
Landmark Dieng

Wisata ke Dieng Lewat Jalur Pekalongan

September 7, 2018
13.1k
Legenda Dewi Lanjar Pantai Utara

Kisah Legenda Asal-usul Dewi Lanjar

Agustus 12, 2016
34.8k
Sate Winong Mustofa Purworejo

10 Rekomendasi Kuliner Enak di Purworejo Tahun 2022

November 9, 2021
1.5k

TENTANG  /  DISCLAIMER  /  KERJA SAMA  /  KRU  /  PEDOMAN MEDIA SIBER  /  KIRIM ARTIKEL

© 2021 KOTOMONO.CO - ALL RIGHTS RESERVED.
DMCA.com Protection Status
No Result
View All Result
  • ESAI
  • NYAS-NYIS
  • OTOMONO
  • DUNIA GAME
  • K-POPers
  • OH JEBULE
  • FIGUR
  • NGULINER
  • PLESIR
  • PUSTAKA
  • LAINNYA
    • KILASAN
    • KEARIFAN LOKAL
    • UMKM
    • NGABUBURIT
    • NYASTRA
    • EDUKASI
    • RELEASE
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Login
  • Sign Up

Kerjasama, Iklan & Promosi, Contact : 085326607696 | Email : advertise@kotomono.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In